Mohon tunggu...
Yasinisme
Yasinisme Mohon Tunggu... Lainnya - Lelaki penikmat es kelapa muda

Lelaki yang berusaha memanusiakan manusia. Kuli tinta, Pengabdi masyarakat. www.yasinisme.blogspoot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Generasi Z dan Pendidikan di Tengah Kemajuan Zaman

14 September 2023   14:02 Diperbarui: 14 September 2023   14:09 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah gojek yang sempat ramai menggempur ojek dan gokart yang turut pula membuat suasana armada mobil biru tidak nyaman, kini tanah Abang mendapat keadaan yang serupa lewat Tiktok.

Kemajuan tidak pernah membeli celah bagi apapun dan bagaimanapun kehidupan orang lain terlepas dari fungsinya untuk mempermudah dan meneka angka pembelian yang murah.

Lantas melihat sisi kemajua peradana yang kerap kali terbentur keadaan ekonomi masyarakat apakah ini juga akan terjadi pada pendidikan..


Secanggihnya teknologi tentu ada batasan yang sepertinya agak sulit ditembus olehnya.melihat pendidikan sekarang orientasinya lebih cenderung kekarakter siswanya, namun perkara mendapat perlawanan dari kemajuan peradaban lewat teknologi itu sudah pasti.


Saya mendengar ucapan dari sosok wanita yang juga pekerja di salah satu televisi negara. Katanya..

"Mau tidak mau, suka tidak suka sata ini pendidikan harus tunduk mengikuti perkembangan zaman". Saya agak bingung dengan ucapan itu, dan Alhamdulillah beliau melanjutkan.


"Generasi mereka yang kerap disebut z, saya menjamin sudah sangat mahir bermain di media sosial, dan mereka nyaman di sana" saya mulai mendapat gambaran ucapannya.


"Lantas yang jadi masalah, karena nyamanya mereka, sekolah jadi nomor 2, proses pembelajaran tidak berjalan baik, mirisnya ada anak yang benar-benar tidak mengerti materi pelajaran, padahal dia hadir" wanita itu terlihat sangat bersemangat, dan saya mulai masuk pada pembahasan ya.


"Muncul pertanyaan. Kenapa mereka nyaman di media sosial?, Apa yang membuat mereka nyaman di sana?. Jika sudah demikian, apa saya yang misal menjadi pengajar, cukup mengetahui masalah itu tanpa menemukan jawabannya?. Jika mau menemukan jawabannya, apa akan saya dapatkan tanpa mengikuti mereka masuk ke dalam media sosial tersebut. Sebut saja TikTok" ucapnya agak panjang, tapi seketika saya mulai mendapat gambaran saat di kelas.


Semua hening... Tidak satupun yang menyimaknya berani bersuara. 


"Pak, apa saya perlu atau tida perlu membuat akun tiktok untuk melihat kehidupan di sana, sehingga saya bisa mengetahui dunia mereka supaya saya bisa belajar membuat mereka nyaman pula di kelas?" Dia melempar tanya pada sosok lelaki di hadapannya. Saya melirik sosok lelaki tersebut dan naas, saya tidak mengenalnya. Huffzzz


"Perlu Bu"

Lugasnya bapak itu.


"Nah... Sudah tahu bukan, berarti mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan belajar menikmati kemajuan teknologi, namun lebih ke pemahaman membuat sesuatu yang membuat siswa nyaman dikelas sehingga kegiatan pembelajaran belajar dengan baik". Lanjutnya.


Jadi sampai di ucapan ini saya mulai mengerti arah pembahasannya. Rupanya generasi Z benar-benar istimewa lantaran bisa membuat perubahan yang luar biasa lewat teknologi. Awalnya saya menerka-nerka apa yang membuat mereka nyaman, kemudian saya pernah melihat sesaat ada postingan lewat di beranda tiktok yang memperlihatkan anak remaja membuat konten lucu, ada pula yang membuat narasi unik pun dengan kekonyolannya.. saya tarik keberanian untuk menyimpulkan. "Mereka butuh perhatian"

Jadi dalam ranah ini di sana mereka mendapat banyak perhatian dari kawan-kawan onlinenya. Mungkin situasi itu juga akan didapat dikelas jika siswa tersebut mendapat perhatian plus mengetahui segala hal yang dia senangi..


Ini belum masuk ke ranah cuan, yang konon Tiktok sudah mampuenggeser keramaian dibtanah abang.


So... Dari sini saya sudah mendapat hal baru terkait teknologi, mau tidak mau dan suka tidak suka seorang pendidikan harus masuk ke dalam media sosial tersebut. Sebab yang demikian adalah bentuk kemajuan zaman. Semakin ditolak jelas sangat berdampak besar bagi banyak hal..


Next time saya akan melanjut pembahasan lagi yah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun