Mohon tunggu...
Muhamad Wahyu Bagus
Muhamad Wahyu Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Minat lebih terhadap sejarah, psikologi, seni dan budaya, wisata, teknologi, dan filsafat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gagasan Cerdas Pemuda Desa: Inovasi Incinerator Pengolahan Sampah di Desa Sumbergondo Kota Batu

3 Maret 2023   12:30 Diperbarui: 3 Maret 2023   12:32 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Desa Sumbergondo merupakan salah satu desa di Kota Batu yang terletak dibagian utara dan berbatasan dengan Desa Tulungrejo dan Sumberbrantas dibagian barat dan utara dan berbatasan dengan Desa Punten dan Bulukerto dibagian selatan dan timur. Desa Sumbergondo sendiri memiliki luas wilayah 573 Ha. Secara administratif, Desa Sumbergondo dibagi menjadi 3 wilayah setingkat dusun, yaitu Dusun Segundu, Dusun Sengonan, dan Dusun Tegalsari. Jarak tempuh dari desa menuju wilayah kecamatan adalah 1,5 km, sedangkan jarak tempuh menuju pusat kota adalah 6 km dengan estimasi waktu tempuh sekitar 20 menit. 

Desa Sumbergondo dikenal sebagai salah satu desa wisata petik apel tersohor di Kota Batu bersama dengan Desa Tulungrejo. Namun, dibalik tersohornya sebagai desa wisata petik apel, desa ini menyimpan permasalahan yang cukup memprihatinkan. Desa Sumbergondo harus menghadapi permasalahan sampah ekstrim. Seringkali dijumpai tumpukkan sampah dipinggir jalan, tak jarang pula tumpukkan sampah tersebut menjadi penyebab utama terjadinya banjir didesa. Perilaku masyarakat desa yang gemar membuang sampah dibantaran sungai menjadi salah satu permasalahan lain yang dihadapi oleh pemerintah desa.

Akibat permasalahan sampah yang tak kunjung usai, barisan Karang Taruna Desa Sumbergondo menciptakan sebuah inovasi pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Barisan Karang Taruna desa yang dipimpin oleh Bapak Aditya Fitrawan , menciptakan sebuah teknologi pengolahan sampah yang dikenal sebagai teknologi incinerator. Incinerator merupakan alat yang digunakan untuk membakar sisa limbah sampah dalam bentuk padat dan dioperasikan dengan teknologi pembakaran dengan suhu tertentu. Teknologi ini seringkali digunakan sebagai solusi penanggulangan penumpukkan sampah dimasyarakat menjadi abu, gas, partikulat, dan panas.

Inovasi yang dikembangkan oleh Karang Taruna Desa Sumbergondo membawa pengaruh yang baik dalam mengatasi permasalahan sampah didesa. Dalam menjalankan program pengolahan sampah ini, Pemerintah Desa Sumbergondo menerjunkan 3 motor tossa yang disebar ke dalam 3 wilayah dusun. Selain itu, dibentuk pula satuan petugas pengangkut sampah didesa. Sampah-sampah yang telah diangkut oleh petugas, akan dibawa ke lokasi incinerator guna dilakukan pembakaran dan tentunya lokasi incinerator ini letaknya cukup jauh dengan rumah penduduk. Pemerintah Desa Sumbergondo menggunakan teknologi ini sejak 2018 lalu. Dengan teknologi ini, tumpukkan sampah didesa semakin berkurang, permasalahan banjir pun dapat teratasi.

Tentunya, keberhasilan pengolahan sampah ini tak lepas dari dukungan masyarakat Desa Sumbergondo. Masyarakat desa memberikan dana iuran sebesar Rp.10.000,00 setiap bulannya guna membayar petugas dan juga biaya perawatan teknologi incinerator. Puncak dari kesuksesan pemanfaatan teknologi incinerator ini adalah Desa Sumbergondo menjadi satu-satunya desa di Kota Batu yang tidak lagi membuang sampah di TPA Kota selama 3 tahun berturut-turut. Pencapaian ini tentunya membawa pengaruh baik dalam kelangsungan sosial kemasyarakatan di desa. Sekarang, Desa Sumbergondo tak hanya dikenal sebagai desa wisata petik apel, melainkan desa wisata edukatif dalam pengolahan sampah. Sejak 2021, Desa Sumbergondo sering mendapatkan tamu studi banding yang dilakukan oleh desa lain guna belajar mengolah sampah dengan teknologi incinerator.

Selain wisata edukatif pengolahan sampah, di Desa Sumbergondo kini dikembangkan wisata edukatif UMKM Cantigi. Dimana UMKM desa ini mengembangkan olahan makanan dari wortel menjadi stik wortel, selain itu dikembangkan pula menjadi minuman kemasan yang terbuat dari wortel. Pada 2020 lalu, Desa Sumbergondo bersama Desa Bumiaji dan Desa Punten meraih penghargaan Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera). Prestasi ini membawa perubahan besar pada Desa Sumbergondo, kini Desa Sumbergondo tak lagi dikenal sebagai desa penghasil sampah, namun dikenal sebagai desa yang bertransformasi menjadi desa pengolah sampah terbaik di Kota Batu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun