Mohon tunggu...
Muhammad Taufik
Muhammad Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Islam 45 Bekasi

Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kedai Kopi di Masa Depan

24 April 2020   14:13 Diperbarui: 24 April 2020   14:28 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/elwilkins

Banyak orang akan memilih warung kopi dalam mencari ide-ide baru dan inovasi karena suasana warung kopi yang berisik menjadi pemicu kreativitas. Tak bisa dipungkiri, meski coffee shop menyediakan ruang nyaman untuk ngopi, suasana disini kerap berisik. Beberapa orang mungkin menjadi tidak fokus bekerja, namun penelitian membuktikan suasana berisik ternyata bisa membantu seseorang jadi lebih kreatif. Ravi Mehta, peneliti dari University of Illinois Urbana-Champaign mengungkap tingkat berisik yang tepat membantu otak berpikir lebih kreatif. Kira-kira skala berisik yang dimaksud sekitar 70 desibel.

Penelitian kedua dari Luke Laverty menunjukkan suasana berisik mempengaruhi kreativitas. Penelitiannya juga mengungkap paparan terhadap perbincangan dan interupsi seperti di kantor konvensional berpengaruh negatif pada kreativitas.

Warung kopi menjadi tempat 'kabur' dari rekan kerja menyebalkan. Menilik artikel Harvard Business Review, Geoffrey James menjelaskan bagaimana faktor sosial mungkin berpengaruh terhadap fokus dan kreativitas seseorang saat di coffee shop.

a. Semua pengunjung punya posisi setara di warung kopi. Tidak seperti di kantor dimana terlihat hirarki.

b. Perbincangan di warung kopi lebih mudah dihindari karena bersifat umum, bukan terkait pada diri Anda secara pribadi seperti di kantor.

c. Anda lebih punya kontrol di warung kopi, seperti memutuskan pakai headset karena tidak mau terganggu. Dan tidak ada seorangpun yang bisa meminta Anda mencopot headset itu. Berbeda seperti di kantor dimana atasan Anda mungkin meminta Anda melakukan sesuatu.

Di Masa Depan Orang Akan ngantor di warung kopi. Penelitian CTrip terhadap 500 partisipan menemukan individu yang berkeja dari rumah, 13.5% lebih efisien dan 9% lebih sibuk dibanding kelompok mereka yang bekerja di kantor. Individu yang kerja di rumah juga istirahat lebih singkat, begitu juga dengan hari sakit dan cutinya yang lebih sedikit. Bahkan tingkat gesekan berkurang 50%. Secara keseluruhan, kepuasan terhadap pekerjaan juga lebih tinggi.

Namun penelitian Adam Henderson pada millennial juga menemukan tak ada satupun dari mereka yang ingin bekerja eksklusif dari rumah saja. Dari hal ini bisa ditarik kesimpulan, warung kopi mungkin jadi tempat pilihan mereka bekerja lebih banyak, namun sesekali mereka juga perlu bertemu rekan kerja di kantor.

Warung kopi dapat menjadi tempat untuk menularkan semangat dalam bekerja. Lagi-lagi terungkap dari penelitian. Di Belgia, sebuah penelitian menunjukkan seseorang lebih bekerja keras ketika melihat orang lain juga bekerja keras. Bisa disimpulkan bahwa semangat kerja keras di warung kopi menular. Di warung kopi, hal ini mungkin terjadi, karena Anda melihat tiap pengunjung yang bawa laptop terlihat fokus dan sibuk dengan pekerjaannya.

Warung kopi akan menjadi salah satu faktor meningkatkan perekonomian indonesia. Hal ini dikarenakan oleh semakin banyaknya para pekerja kantor lebih memilih warung kopi dalam menyelesaikan tugasnya. Para pekerja seperti penulis atau desainer grafis sangat mungkin menjadikan warung kopi sebagai kantor mereka. Hal ini karena suasana warung kopi membuat mereka merasa tidak terputus sama sekali dari orang lain dan minum atau makan juga masih terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun