وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Yang artinya:
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Jangan lah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
Dari ayat di atas sangat jelas bahwa Allah memerintahkan kita untuk bersikap rendah hati kepada semua mukmin, baik itu kaya atau miskin, lebih tua atau muda, tampan atau buruk rupa. Semua harus kita hormati dengan tata krama tersebut.
Maka dari itu kita sebagai penerus bangsa negara Indonesia mari kita selalu melakukan aturan-aturan tertulis maupun tidak tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Jangan dengan masuknya budaya asing di Indonesia membuat kita meninggalkan budaya yang diciptakan oleh leluhur zaman dahulu kita tinggalkan seperti tata krama tersebut. Seharusnya tata krama dikembangkan oleh generasi muda penerus bangsa yang andil dalam berbangsa Indonesia yang satu.
Jangan sampai ciri khas Indonesia tersebut hilang di tengah hiruk pikuknya dunia modern tumbuh pesat, kita sebagai makhluk sosial harus menjaga tata krama kita agar senantiasa akhlak dan iman yang kita miliki tidak luntur dari waktu ke waktu. Maka dari itu kita harus bisa menjunjung tinggi nilai-nilai dari tata krama agar menjadikan negara Indonesia lebih sejahtera dan berkualitas ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H