Barcelona nampaknya masih belum bisa berbicara banyak di kompetisi tertinggi antar klub Eropa alias Liga Champions. Setelah musim lalu terlempar ke UEL dan kalah oleh wakil Bundesliga, Frankfurt, Barcelona di musim 2022/2023 harus kembali mencicipi kompetisi kasta kedua Eropa tersebut.Â
Dibandingkan musim lalu, musim ini terasa lebih menyakitkan bagi Barcelona. Pasalnya, masuknya Xavi Hernandez sebagai pelatih memberi harapan setelah musim-musim sulit sebelumnya. Belum lagi cara Barcelona menyelamatkan keuangan klub begitu membuat publik heran, fenomena tersebut dikenal dengan tarik tuas ekonomi. Dengan cara tersebut Barcelona berhasil mendatangkan pemain-pemain bintang sebut saja Lewandowski, dan Rapinha.Â
Sayangnya berbagai cara tersebut belum membuat Barcelona digdaya di Liga Champions. Kalah dan imbang melawan delegasi Italia, Inter, di babak penyisihan serta dua kekalahan melawan Muenchen dan hanya menang sekali melawan wakil Republik Ceko, Viktoria Plazen. Pertandingan terakhir melawan Plazen pun sudah tidak menentukan apapun bagi Barcelona.Â
Ironi Lewandowski dan Frenkie de Jong
Miris, begitulah kata yang tepat untuk Lewandowski dan Frenkie de Jong. Lewa yang selalu superior bersama Muenchen, namun di musim pertamanya bersama Barcelona harus turun kasta ke UEL. Lewa yang ngebet bergabung dengan tim Catalan tersebut untuk mendapat tantangan dan prestasi baru nyatanya tidak sesuai harapan. Setali tiga uang dengan Lewandowski, Frenkie de Jong yang ngotot bertahan di Barcelona dan menolak keras bergabung dengan Manchester United karena enggan bermain di UEL pun akhirnya harus bermain di UEL bersama klub yang setengah mati ia pertahankan.Â
Kepergian Messi
Imbas kepergian Lionel Messi cukup berpengaruh terhadap performa Barcelona. Sang mega bintang terpaksa keluar karena faktor terbentur pembatasan gaji. Messi sendiri justru tampil gemilang bersama PSG di Liga Champions dengan mencetak brace melawan Maccabi Haifa.Â
Faktor-faktor kedatangan Xavi sebagai pelatih dan para pemain bintang nampaknya masih belum memberi dampak instan bagi Barcelona. Ini merupakan musim kedua Barca secara berturut-turut tampil di UEFA European League atau "Liga Malam Jumat".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H