Mohon tunggu...
Muhamad Syawal
Muhamad Syawal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Akuntansi Syariah FEBI UIN Sutha Jambi

-

Selanjutnya

Tutup

Money

perbedaan akuntansi syariah dan konvensional

4 September 2020   23:01 Diperbarui: 9 September 2020   12:06 8725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Akuntansi syariah adalah proses akuntansi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah, baik dalam siklus akuntansinya maupun pencatatannya. Landasan dalam akuntansi syariah adalah ajaran islam yang tak terlepas dari al-quran dan hadis. akuntansi syariah melakukan proses transaksi-transaksi mudharabah, murabahah dan musyarakah dan lain sebagainya.

Sedangkan Akuntansi konvensional ialah suatu metode yang mengolah informasi keuangan dan menyajikannya agar dapat digunakan oleh pihak terkait yang berkepentingan terhadap hasil laporan keuangan tersebut. Sebenarnya tujuan dari akuntansi konvensional itu sendiri ialah berfokus pada pelaksanaan kerja manajer dalam menjaga investasi yang dipercayakan oleh pemilik kepadanya.

Perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional 

Menurut Husein Syahatah dalam buku pokok-pokok pikiran akuntansi islam, perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional antara lain sebagai berikut :

Akuntansi syariah

  • Konsep modal pokok dalam islam berlandaskan nilai tukar yang berlaku, yang tujuannya melindungi modal pokok dari kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam perusahaan yang berlangsung secara berkelanjutan.
  • Jenis barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock) selanjutnya, barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagangan.
  • Mata uang seperti emas, perak dan barang lain bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga sebagai sumber harga atau nilai.
  • Penentuan nilai atau harga berdasarkan nilai tukar yang berlaku.
  • Membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.
  • Membedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital  (modal pokok) dengan laba yang berasal dari transaksi.
  • Wajib menjelaskan asal sumber pendapatan.
  • Berusaha menghindari & menyalurkan laba pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih.
  • Menghindari laba dari sumber yang kurang dipercayai karena dikhawatirkan bersifat “haram”.
  • Laba akan muncul ketika adanya perkembangan dan pertambahan  nilai pada barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli merupakan suatu keharusan untuk menyatakan laba serta laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.

Akuntansi konvensional

  • Para ahli akuntansi modern Sering terjadi perbedaan pendapat cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok dan hingga saat ini pun apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan.
  • Modal yang terbagi menjadi 2 yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yg beredar (aktiva lancar).
  • Menerapkan praktek teori pencadangan & ketelitian dari penanggungan semua kerugian dalam perhitungan.
  • Mengesampingkan laba yang bersifat mungkin.
  • Menerapkan praktek prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok.
  • Laba tercipta hanya saat terjadi transaksi jual beli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun