Mohon tunggu...
Muhamad Syahreza
Muhamad Syahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik konten yang menarik menurut saya adalah suatu hal yang baru dan belum ekspos oleh media

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tradisi Turun Tanah (Peutron Aneuk) Masyarakat Aceh

19 Agustus 2024   22:25 Diperbarui: 19 Agustus 2024   22:59 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Serbajadi -
Tradisi Turun Tanah (Peutron Aneuk) merupakan salah satu tradisi masyarakat aceh yang dilakukan ketika bayi berumur 44 hari. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur orang tua dikaruniai seorang anak. (19/08/2024)

Upacara ini adalah upacara memperkenalkan seorang bayi untuk pertama kalinya kepada lingkungan masyarakat luas baik di lingkungan itu sendiri seperti sanak saudara maupun masyarakat luar.

Turunnya tujuan bertujuan untuk memperkenalkan anak kepada lingkungan luas terutama sanak keluarga dan masyarakat lain untuk pertama kalinya.

Menurut Bapak Sopiandi warga Gampong Sekualan " Tradisi ini sudah lama dilakukan dan sudah menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan sejak usia bayi 44 hari atau lebih,disana nantinya banyak rangkaian adat yang dilakukan"Ucapnya.

Setelah melakukan upacara turun mandi dilaksanakan acara khanduri ala kadar kepada kerabat dan sanak keluarga, upacara pun dimulai dengan peusijuek (tepung tawar) oleh pemuka agama (teungku) untuk memohon ridha Allah SWT dan mendapat keberkahan, kemudian teungku menampilkan cermin kepada anak dengan tujuan agar si anak kelak tidak lupa akan kodrat manusia yang penuh dengan kekurangan, bercermin untuk melihat kekurangan diri sendiri bukan hanya melihat kekurangan dan aib orang lain. Juga diperdengarkan nasehat-nasehat yang baik kepada si anak sebagai pesan moral sejak dini.

Menurut bapak Dr. Marzuki, M. Pd. Selaku dosen IAIN Langsa dan sekaligus DPL KKN MS Kelompok 10 Gampong Sekualan mengatakan "Upacara turun tanah ini harus dilestarikan ke generasi muda agar tradisi ini tidak hilang begitu saja, maka dengan itu perlunya pembelajaran terhadap tradisi ini"

Pada saat khanduri nama si bayi diumumkan kepada keluarga atau kerabat yang hadir pada acara tersebut,dan pihak keluarga yang hadir memberikan sedikit sedekah kepada keluarga yang melakukan upacara turun tanah tadi dengan keikhlasan hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun