Serbajadi --Saman Roa Lo Ro Ingi antara Gampong Selmak dan Gampong Tingkem, kegiatan ini dilaksanakan di Gampong Selmak Kecamatan Serbajadi Kabupaten Aceh Timur pada Sabtu (03/08/2024). Kesenian yang ada di Provinsi Aceh begitu banyak, sebab Provinsi yang dijuluki Serambi Mekkah ini memiliki 13 suku dengan keberagaman budaya serta keseniannya yang unik dan tidak kalah menarik.
Salah satu dari keberagaman itu adalah kesenian Tarian Saman dan Tarian Bines yang ada pada masyarakat Gayo di Provinsi Aceh. Kesenian tersebut sudah melekat sejak zaman dahulu kala bertahan hingga generasi muda sampai saat ini bahkan Tarian Saman sendiri sudah menjadi warisan dunia (UNESCO) pada 24 November 2011.
Antusias masyarakat baik kalangan orang tua, pemuda dan pemudi hingga anak-anak yang datang dari segala penjuru desa di Kecamatan Serbajadi, serta masyarakat Gayo dari Kecamatan lainnya sangat menambahkan kemeriahan acara saman dan bines tersebut.
Tarian ini berlangsung pada malam hari, dimulai dari pukul 21.00 WIB hingga selesai pada esok harinya, Acara tersebut diawali dengan kata sambutan dari masing-masing kepala Desa. Pertama kata sambutan dari Kepala Desa Selmak, sambutan kedua Dari Desa Tingkem, dan sambutan dari Camat Serbajadi sekaligus membuka acara tersebut.
Bapak Irwansyah salah satu warga Sekualan yang menonton acara tersebut mengatakan "Kami masyarakat Gayo berharap tarian Saman ini di lestarikan tidak hanya acara Saman Roa Lo Ro Ingi ini saja tetapi di acara-acara festival lainnya (Tari Saman Sinte Mumerje)." Ucapnya.
Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 10 Dr. Marzuki, M. Pd menyampaikan "Tari Saman Bines ialah tarian yang diperkenalkan oleh seorang ulama "Syekh Saman", oleh kerena itu tarian ini harus terus dilestarikan oleh generasi muda, Ucapnya.
Tarian Saman Bines terdiri dari dua anggota grup yang diwakili oleh desa tuan rumah dan desa tamu yang diundang untuk menjadi lawan dalam tarian tersebut. Satu anggota grup terdapat 15 orang bisa lebih, laki-laki untuk melakukan tarian Saman dan 15 orang wanita untuk tarian Bines.
Anggota penari dari Saman laki-laki akan duduk saling berhadapan satu sama lain dengan barisan yang memanjang serta rapi dengan berpakaian seragam baju gayo begitu juga dengan Tarian Bines.
Para anggota penari dari tuan rumah akan melakukan gerakan dari ritme rendah hingga tinggi selama satu jam dan gerakan itu sudah dipersiapkan dalam latihan tanpa diberitahukan kepada grup tamu, sedangkan grup tamu harus mengikuti gerakan tersebut dan jika mereka tidak bisa mengikutinya maka akan dianggap kalah dalam ronde pertama dalam tarian tersebut. Begitu pula dengan sebaliknya dalam ronde kedua, hal yang sama akan dilakukan oleh grup tamu selama satu jam kedepan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H