Tim pengabdian UM kembali menunjukkan kepeduliannya kepada peternak sapi lokal di sekitaran Science Techno Park (STP) Dillem Wilis, Trenggalek. Tim pengabdian kali ini dipimpin oleh Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si sebagai ketua dan didampingi oleh Dr. Nasikhudin, M.Sc dan Aripriharta, M.T, serta Muhamad Subhan Septian dan Nida Usholihah sebagai anggota mahasiswa. Dillem Wilis memiliki lingkungan yang masih asri dengan ladang rumput luas yang tumbuh subur. Lingkungan ini mendorong budidaya sapi perah dengan jumlah 17 ekor, 12 ekor sapi induk dan 5 ekor anakan sapi, yang aktif memproduksi susu segar hingga saat ini.
Selama ini, peternak di sekitar STP menggunakan metode pasteurisasi konvensional dengan memakai kuali besar dan kompor gas. Metode konvensional disinyalir menghasilkan susu yang rentan terkontaminasi bakteri dan nutrisi yang banyak berkurang karena panas yang tidak teratur. Hal ini membuat susu tidak bertahan lama, hanya bertahan selama 1 hari dengan penjualan hanya di cafe Dillem Wilis saja.
Untuk mengatasi hal tersebut, kali ini tim pengabdian UM memberikan mesin pasteurisasi otomatis bertenaga listrik guna meningkatkan kualitas dari susu sapi yang dihasilkan. Pemanasan yang teratur dan stabil pada suhu 72°C selama 15 detik dengan menggunakan metode continuous flow heating akan mempertahankan nutrisi dari susu yang dihasilkan. Selain itu, penggunaan sinar UV juga disinyalir dapat membunuh bakteri maupun mikroba yang tersisa pada susu, sehingga susu sapi jadi lebih tahan lama dan higienis.
Ketua tim pengabdian UM Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si tidak lupa juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu terlaksananya pengabdian ini. “Saya sebagai perwakilan dari tim pengabdian UM berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, yaitu Bapak Imam Nurhadi selaku Dinas Peternakan dan Pangan Kabupaten Trenggalek, para anggota tim peneliti, serta PMTK UM tahun 2024 selaku sumber dana. Semoga pengadaan mesin pasteurisasi otomatis ini dapat meningkatkan pendapatan dari para peternak di sekitar STP Dillem Wilis” ujar ketua tim pengabdian, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si.
Dengan tersedianya mesin pasteurisasi otomatis di STP Dillem Wilis, semoga dapat meningkatkan kualitas susu sapi yang dihasilkan untuk memperluas pemasaran guna meningkatkan penghasilan dari peternak sapi di STP Dillem Wilis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H