Pada suatu hari di bulan Ramadhan, ada seorang lelaki bernama Ali yang sangat lapar dan haus karena telah berpuasa sejak pagi hari. Dia memutuskan untuk mencari tempat untuk berbuka puasa, namun sayangnya tidak ada toko atau restoran yang buka di dekatnya. Akhirnya, dia memutuskan untuk masuk ke masjid dan berdoa sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Setelah beberapa saat menunggu, dia merasa semakin lapar dan haus. Dia melihat sebuah panci besar di sudut masjid dan memutuskan untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Ketika dia membuka tutup panci tersebut, dia terkejut karena ada banyak kue dan makanan lezat di dalamnya.
Ali sangat senang dan mulai mengambil beberapa kue untuk dimakan. Namun tiba-tiba dia mendengar suara dari arah belakang, "Siapa yang membuka tutup panci tersebut?"
Ternyata itu adalah imam masjid yang sedang keluar dari ruang imam. Ali merasa sangat malu dan cepat-cepat menutup tutup panci tersebut. Imam bertanya, "Kenapa kamu membuka tutup panci tersebut?" Ali berkata, "Maafkan saya, saya sangat lapar dan haus dan tidak bisa menahan diri."
Imam tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, kamu bisa makan sepuasnya. Panci tersebut adalah panci amal yang diperuntukkan bagi para jamaah yang berbuka puasa di masjid. Kami senang jika kamu bisa menikmati makanan tersebut."
Ali merasa sangat lega dan mulai makan sepuasnya. Namun tiba-tiba dia merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dengan makanan tersebut. Dia bertanya kepada imam, "Maaf, apa bahan-bahan yang ada di dalam makanan ini? Rasanya sedikit aneh."
Imam menjawab dengan senyum, "Itu adalah makanan yang diperuntukkan bagi para kucing di sekitar masjid. Kita tidak ingin mereka merasa lapar di bulan Ramadhan ini."
Ali merasa sangat malu dan berkata, "Maafkan saya, saya tidak tahu itu makanan kucing."
Imam tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa. Kamu bisa mencari makanan manusia di toko-toko atau restoran di sekitar sini."
Ali merasa sangat bodoh tapi juga lega karena akhirnya mengetahui bahwa makanan tersebut bukan untuk manusia. Dia kemudian pergi mencari makanan manusia dan melanjutkan berbuka puasa dengan bahagia. Cerita ini mengajarkan kita untuk selalu memeriksa dan mengetahui terlebih dahulu sebelum mengambil makanan yang bukan untuk kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H