Halo! Sobat kompasiana! Kembali lagi bersama saya Muhamad Sidieq Pangestu pastinya, yang akan menemani hari hari artikel mu lebih berwarna. Ini adalah artikel terakhir saya insya allah, yang akan memenuhi beranda instagram saya pastinya dan beranda artikel kompasiana juga pastinya.Â
Buat teman teman kampus dan para dosen sekalian saya ingin menyatakan sebuah permintaan maaf yang setulus tulusnya di dalam artikel ini. Karena saya tidak bisa melanjutkan studi saya di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang di jurusan Perbankan Syariah.Â
Hari demi hari telah saya lalui bersama teman teman, suka dan duka pun saya lewati memperjuangkan SKS, memperjuangkan predikat gelar S-1 Perbankan Syariah. Banyak sekali hari hari yang tidak mudah dilewati, termasuk pelajaran pelajaran yang memang tidak jarang disukai oleh mahasiswa banyak lainya. Memang berat dirasa, tetapi menjadi salah satu momentum terindah dan kenangan terindah yang dilewati oleh saya dan teman teman saya.
dari awal PBAK, hingga diakhir Ujian Akhir Semester 2 menjadi pengalaman terbaik selama setahun ini. Begitu berat, letih, dan lelah menghadapi ujian pertama di PBAKUniversitas, PBAK fakultas, dan PBAK jurusan.
Di semester 2 di mata kuliah kewarganegaraan kami diuji lagi dengan tugas yang tidak biasa dari biasanya ; mewancarai banyak orang penting yang mungkin bisa merubah hidup kita secara perlahan. Dari mulai mewancarai ayah, ibu hingga mewancarai pemuka dari agama lain.Â
Karena terbatas nya waktu, karena harus mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas mata kuliah yang lain. Saya hampir tidak punya waktu untuk mewawancarai pemuka agama seperti pendeta (pemuka agama nasrani) dan pinandita (pemuka agama hindu). Ketika ada kesempatan, saya dan teman teman berangkat bersama sama pergi ke tempat ibadah yang sudah kami rencanakan, sayang nya ketika sudah sampai di tujuan kami tidak bisa menemui pemuka agama tersebut. Karena beliau ada urusan sehingga tidak bisa di temui atau sudah pulang. Sehingga saya dan teman-teman tidak bisa menemui tokoh pemuka agama tersebut.
Dari wawancara tersebut saya mengetahui bahwa orang orang di sekitar saya masih toleransi terhadap perbedaan, tidak seperti yang saya lihat di berita, atau film film yang memperlihatkan orang orang yang rasis dan tidak menghargai perbedaan. Dan juga saya bisa mengetahui agama agama non muslim, seperti cara mereka beribadah dan simbol simbol yang ada di agama mereka.
Lalu di artikel berikut nya saya menulis tentang budaya dan tradisi menyambut ramadhan di lingkungan sekitar saya. Dari tugas artikel ini akhirnya saya tau kegiatan kegiatan yang biasa dilakukan sebelum puasa di sekitar saya merupakan budaya masyarakat. Seperti tradisi nyandran yakni tradisi mendatangi makam keluarga atau saudara yang telah meninggal dan itu juga rutin dilakukan oleh keluarga setiap tahun nya. Tak hanya sekedar berdoa tetapi juga membersihkan makam dari debu dan juga rumput-rumput liar di sekitar makam.
Di artikel berikut nya saya juga bertemu sosok pak Prasetyo seorang juru parkir yang multitalenta, yakni bakat nya dalam bidang seni tari. Bahkan beliau pernah mengajar teater di Universitas Brawijaya. Selain di Universitas Brawijaya beliau juga mengajar di Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tak hanya mengajar seni tari, dan teater beliau juga mengajar seni drama dan parawitan. Lalu juga dari bakat nya in Kewarganegaraan. Terima kasih kepada Bapak Edi Purwanto selaku Dosen pengajar di mata kuliah Kewarganegaraan ini. Yang sudah membimbing saya dan teman teman di jurusan perbankan syariah.
Sekian dari artikel saya , terima kasih untuk kalian yang sudah membaca artikel saya