Mohon tunggu...
MUHAMAD SHAUFIL HAKIM
MUHAMAD SHAUFIL HAKIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Mataram

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram Mengadakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Desa Selat, Kecamatan Narmada, Provinsi Nusa Tenggara Barat

28 Juli 2024   23:48 Diperbarui: 29 Juli 2024   00:08 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narmada, 28 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram tahun 2024 mengadakan kegiatan sosialisasi pemanfaatan sampah organik dan non-organik di Desa Selat, Kecamatan Narmada. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Bapak Sabudi, S. Sos. I. selaku Kepala Desa Selat dan menghadirkan narasumber yang kompeten dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah yaitu Ibu Hj. Ummi ningsih, S.Pd selaku Founder Laboratorium Sampah Paman Sam (Pemanfaatan dan Pengelolaan Sampah) Desa Lembuak, Kecamatan Narmada.

"Kami berharap sosialisasi ini dapat menambah wawasan masyarakat akan potensi sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai barang yang bernilai ekonomis," ujar Noversa Mas Wilananda, ketua KKN PMD Universitas Mataram. "Dengan pemahaman yang cukup, kita bisa mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai."

Foto : Dwinda Lora Pricilia
Foto : Dwinda Lora Pricilia

Kepala Desa Selat, Bapak Sabudi, S. Sos. I., menyambut baik inisiatif ini. "Saya sangat antusias dengan adanya upaya mahasiswa KKN UNRAM dalam membantu kami mengatasi permasalahan sampah di desa. Mungkin ini adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat." tuturnya.

Ibu Hj. Ummi ningsih, memaparkan materi tentang pemanfaatan sampah organik dan non-organik dengan menerapkan prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang).

"Dibalik sampah, ada potensi yang bisa kita ambil manfaatnya," tegas Ibu Hj. Ummi ningsih. "Seperti sampah rumah tangga ditambah kotoran sapi dapat menjadi biogas, pupuk organik cair dan Pestisida. Sampah non organik yakni plastik yang masih bagus bisa kita buat produk yang dapat menghasilkan uang berupa tas, kotak pensil, dompet, topi, piring buah dan masih banyak lagi, sedangkan sampah yang sudah L2B (Letak, Lenge, Bulat) dapat di press sehingga menghasilkan minyak."

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Selat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengetahuan praktis kepada warga mengenai cara-cara kreatif dalam memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

Dwinda Lora Pricilia
Dwinda Lora Pricilia

Sebagai bagian dari program ini, mahasiswa KKN juga membagikan bibit apotik hidup dan pupuk organik cair yang dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, air gula, air beras, kotoran ayam dan EM4 selama 3 minggu lamanya. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam menerapkan praktik pertanian organik dan pemanfaatan limbah rumah tangga secara efektif.

Kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram ini merupakan bagian dari upaya pengabdian kepada masyarakat dan implementasi ilmu pengetahuan dalam membantu mengatasi permasalahan lingkungan di tingkat desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun