Mohon tunggu...
Muhamad Sahrul gunawan
Muhamad Sahrul gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metafora Tarigan

13 November 2024   22:30 Diperbarui: 13 November 2024   22:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarigan menjelaskan bahwa metafora adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda secara implisit, tanpa menggunakan kata-kata penghubung seperti "seperti" atau "bagai". Menurut Tarigan, metafora bersifat padat, singkat, dan tertata rapi, sehingga memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan ide yang kompleks atau menggambarkan suatu sifat dengan cara yang lebih jelas dan dramatis.

Dalam metafora, kata atau kelompok kata digunakan bukan dengan makna harfiahnya, melainkan sebagai gambaran yang memiliki persamaan atau perbandingan dengan hal lain. Contohnya adalah:

"Pria yang sukses itu dulunya dianggap sampah masyarakat." Di sini, "sampah masyarakat" bukanlah arti sebenarnya, tetapi menunjukkan bahwa pria tersebut dulu dianggap tidak berguna atau merugikan.

"Perusahaan itu bangkrut karena ulah tikus berdasi." Kata "tikus berdasi" menggambarkan orang-orang yang korup atau tidak jujur dalam perusahaan tersebut.

"Harta yang paling berharga adalah keluarga." Dalam hal ini, "harta yang paling berharga" adalah keluarga, menggambarkan betapa berharganya mereka dalam hidup seseorang.

"Harapan merupakan cahaya yang akan menerangi jalan hidupmu." Kata "cahaya" di sini bukanlah cahaya fisik, melainkan simbol untuk harapan yang memberikan panduan dan arah.

"Buku menjadi jendela dunia bagi pembacanya." "Jendela dunia" menggambarkan bahwa buku memberi wawasan dan pengetahuan kepada pembaca.

Pernyataan juga menyebutkan bahwa metafora sering kali singkat, seperti pada frasa "Waktu adalah pencuri," yang menggambarkan sifat waktu yang dapat "mencuri" berbagai hal dari kehidupan tanpa kita sadari. Metafora digunakan untuk menciptakan gambaran yang kuat dalam pikiran pembaca, menekankan sifat tertentu, atau menyampaikan ide yang rumit dengan cara yang lebih sederhana dan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun