Mohon tunggu...
Muhamad Sahrul gunawan
Muhamad Sahrul gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Charles William Morris Sang Pemantik Semiotika Pragmatis

6 November 2024   21:37 Diperbarui: 6 November 2024   22:11 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Charles William Morris adalah ahli filsuf dari Amerika yang awalnya tertarik pada pragmatisme. Kemudian Morris mengembangkan konsep dari Pierce dengan menambahkan dimensi pragmatisme dalam kajian semiotika. Morris berfokus pada bagaimana tanda digunakan dalam konteks sosial. Dari hal tersebut Morris menambahkan tiga aspek dalam analisis tanda, yaitu: semantik (hubungan antara tanda dan objeknya), sintaksis (hubungan tanda dengan tanda lainnya), dan pragmatik (hubungan tanda dengan penggunanya). Pada dimensi pragmatis sangat menyoroti bagaimana pentingnya pemakaian tanda dalam pembentukan makna.

Melalui analisis tersebut Morris berusaha menjelaskan bahwa tanda sangat berperan penting dalam  tindakan yang dipengaruhi oleh pemahaman yang tidak hadir dalam bentuk fisik. Oleh karena itulah yang dimaksud bahwa Morris mengembangkan teori dari Pierce dengan melakukan pendekatan pragmatis. Menjadikan semiotika sangat relevan untuk memahami berbagai bentuk komunikasi antar makhluk hidup. Sehingga tidak hanya fokus pada hubungan antara tanda dengan objek  tetapi juga menyoroti bagaimana tanda tersebut digunakan dan dipahami dalam interaksi sosial.

Morris percaya bahwa tanda memiliki peran yang universal karena mempengaruhi perilaku semua makhluk hidup. Bukan hanya melalui simbol tetapi juga bisa melalui bentuk yang lain. Dalam buku "Sign, Language, and Behavior", dia menunjukkan bahwa tanda dapat mempengaruhi respon makhluk hidup lain terhadap lingkungan dengan memberikan informasi mengenai hal hal yang mungkin tidak terlihat atau terstimulasi. Dengan hal tersebut akan tercipta suatu kesadaran yang terbangundari diri sendiri melalui pengalaman hidup maupun pendidikan.

Sebagai contoh dalam kehidupan manusia sehari hari adalah: Suara sirine yang terdengar dari belakang menandakan bahwa pengendara yang memkai jalan harus menepi sebentar untuk memberikan jalan. Dengan kata lain suara sirine ambulan itu sebagai tanda untuk pengendara lain menepi sebentar karena ada yang lebih membutuhkan pertolongan ataupun yang lainnya. Dalam hal ini tanda (sirine) berfugsi untuk memicu perilaku yang secara tidak langsung terkait dengan stimulus(memberi jalan) yang hadir melalui memori manusia yang sadar akan lingkungan yang ada. Respon yang terjadi itulah yang dikaji dalam pandangan semiotika menurut Charles William Morris. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun