Sengkon yang menjadi pelaku utama dalam puisi tersebut menjadi suatu cerimanan pengalaman pada saat tahun tersebut sangatlah tidak berperikemanusiaan, tetapi itu adalah ciri khas rakyat indonesia yang suka main hakim sendiri. Entah sampai kapan kebiasaan rakyat indonesia ini bisa dihapuskan, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bila itu memang hukum alam di Indonesia. Tetapi kenapa juga mereka yang tikus berdasi tetap dilindungi meskipun itu lebih parah dibandingkan dengan kesalahan rakyat rakyat kecil yang ada kalanya di masa warga sampai meregang nyawa seakan nyawa pada masa sekarang hanyalah kata semata bukan menjadi suatu kesalahan jika mengambil nyawa dari orang yang lebih baik dari pada koruptor.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H