Mohon tunggu...
Muhamad Rohmat NIM 121211054
Muhamad Rohmat NIM 121211054 Mohon Tunggu... Lainnya - Mata Kuliah Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Universitas Dian Nusantara, Nama Dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Hobi Sepak Bola, Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jawaban Quiz 2 Pengukuran Kinerja Sektor Publik

23 September 2024   09:26 Diperbarui: 23 September 2024   09:59 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kinerja Sektor Publik vs Sektor Private

Kinerja sektor publik dan sektor privat berbeda dalam berbagai aspek, meskipun keduanya memiliki tujuan untuk memberikan nilai kepada pemangku kepentingan. Berikut adalah beberapa perbandingan utama antara kinerja di kedua sektor tersebut: 

  • Sektor Publik: Tujuan utamanya adalah memberikan layanan kepada masyarakat secara luas, meningkatkan kesejahteraan publik, dan menjaga kepentingan umum. Fokusnya lebih pada efektivitas, efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi. 
  • Sektor Privat: Tujuan utama adalah memaksimalkan profit atau keuntungan untuk pemegang saham. Kinerja diukur berdasarkan pertumbuhan pendapatan, laba, dan nilai pasar.
  • Sektor Publik: Didanai oleh pajak, pungutan, dan anggaran negara. Pengelolaan keuangan di sektor publik sering kali berada di bawah pengawasan ketat oleh lembaga legislatif atau auditor negara. 
  • Sektor Privat: Didanai melalui penjualan produk atau jasa, investasi pemegang saham, dan pinjaman. Pengelolaan keuangan biasanya dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan pemegang saham dan pemilik bisnis.

The Circular Flow of Economic Activity menggambarkan bagaimana aliran barang, jasa, dan uang berputar di antara berbagai pelaku ekonomi dalam sebuah perekonomian. Model ini menunjukkan interaksi antara rumah tangga dan perusahaan dalam pasar, serta bagaimana mereka saling bergantung dalam hal konsumsi dan produksi. 

Contoh:

Jika sebuah perusahaan memproduksi pakaian, mereka membutuhkan tenaga kerja (disediakan oleh rumah tangga), dan sebagai imbalan, perusahaan membayar upah kepada pekerja. Pekerja kemudian menggunakan upah tersebut untuk membeli pakaian yang diproduksi oleh perusahaan. Ini menciptakan siklus aliran uang dan barang yang terus berputar dalam perekonomian.

Dengan menambahkan pemerintah, kita dapat melihat bahwa perusahaan dan rumah tangga juga membayar pajak, yang digunakan pemerintah untuk memberikan layanan publik. Jika kita memasukkan sektor luar negeri, perusahaan dapat mengekspor pakaian ke negara lain dan menerima pembayaran dari luar negeri, yang memperluas aliran ekonomi lebih lanjut.

 Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun