Cerita rakyat merupakan cerita yang sudah mengikat sejak dahulu kala. Secara umum, cerita rakyat yang diceritakan secara lisan menghasilkan berbagai versi dari cerita itu sendiri, sehingga banyak variasi jalan cerita yang ditemukan.
Dalam Budaya Betawi, terdapat cerita rakyat asli Betawi yang menarik. Masyarakat umum biasanya hanya mengetahui cerita rakyat 'Si Pitung'. Hal tersebut sangat lumrah, karena Pitung merupakan tokoh jawara Betawi yang konon sangat perkasa dan pemberani serta senantiasa melindungi rakyat kecil dari bangsa Belanda.
Terdapat pula cerita rakyat asli Betawi yang menceritakan perjuangan seorang wanita pemberani bernama 'Mirah'. Kisah Mirah ini salah satu cerita rakyat yang murni fiksi. Berlatar belakang pada zaman kolonial, dan cerita ini berfokus pada Mirah yang memberantas preman yang mengancam kampung Marunda.
Kisah Mirah ini bermula dari keributan yang terjadi di Kampung Kemayoran. Seorang saudagar keturunan Tionghoa, yakni 'Babah Yong', ditemukan dirumahnya dalam keadaan babak belur . Dan rumahnya pun terlihat berantakan, serta harta bendanya raib dicuri .Â
Ketika ditanya siapa pelakunya, Babah Yong menjawab bahwa Asni yang telah merampok rumahnya. Kemudian Tuan Ruys, seorang saudagar Belanda yang sangat tersohor, mencecar dan menginterogasi Asni. Dan Asni terus membantah bahwa ia bukanlah pelaku dari pencurian tersebut. Tuan Ruys pun yakin bahwa Asni bukanlah orang jahat dan Asni bukanlah pelakunya.
Singkat cerita, Asni pun bebas dengan syarat harus menemukan pelaku pencurian yang sebenarnya. Hingga akhirnya Asni pergi ke Kampung Marunda untuk mencari pelaku pencurian tersebut. Ketika itu, di Kampung Marunda sedang diadakan sayembara oleh Bang Bodor, sang jawara kampung sekaligus ayah dari Mirah. Bang Bodor mengatakan, bagi siapa yang bisa mengalahkan anaknya yakni Mirah, maka berhak memperistri putrinya tersebut. Dan pemuda yang berhasil mengalahkan Mirah adalah Asni.
Cerita Mirah ini sangat menarik, karena nilai yang terkandung dalam cerita ini adalah perjuangan seorang wanita dalam melindungi rakyat kecil. Cerita ini sedikit mirip dengan cerita 'Si Pitung' dan 'Murtado Macan Kemayoran', dimana cerita ini menceritakan seorang tokoh yang melindungi kaum lemah. Cerita Mirah ini lebih menarik perhatian, karena tokoh utamanya adalah seorang perempuan, dimana hal ini lebih memberikan impact dikalangan masyarakat, karena cerita tentang tokoh pria dalam menumpas kejahatan sudah banyak dan sudah terlalu biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H