Di bawah terik mentari yang membara,
Pekerja menggenggam harapan dan lara.
Mereka bukan pahlawan dalam cerita,
Namun tulang-tulang mereka membentuk negara.
Budak di negeri sendiri, mereka terjajah,
Diperintah oleh tangan asing yang kuasa.
Perusahaan besar, bos-bos yang datang,
Mengambil keuntungan, meninggalkan lara nan pedih.
Mereka bekerja tanpa henti, tanpa istirahat,
Ladang, pabrik, atau lahan pertanian yang tandus.
Keringat menjadi mata air, darah menjadi tanah,
Namun upah yang diterima tak sebanding dengan jerih payah.
Di negeri sendiri, mereka terpinggir,
Dijajah oleh investor-investor asing yang berkuasa.
Sumber daya manusia tak berkualitas tinggi,
Sehingga bos-bos harus diimpor dari luar negeri.
Namun janganlah kita "down" terlalu dalam,
Masih ada harapan bagi anak-anak bangsa.
Anne Ahira, internet marketer sukses tanpa pendidikan khusus,
Bob Sadino, pengusaha yang meniti karir dari bawah.
Dan Anggun C. Sasmi, penyanyi yang go internasional,
Mereka membuktikan bahwa kita bisa menjadi raja di negeri sendiri.
Meski terhalang oleh sistem dan ketidakadilan,
Cinta tanah air tetap mengalir dalam darah kita.
SULTENG. Morowali, Bahodopi 29 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H