Mohon tunggu...
Muhamad Rifqi Syaban
Muhamad Rifqi Syaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membujuk Konstituen Melalui Retorika Politisi

7 Mei 2024   15:49 Diperbarui: 7 Mei 2024   16:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Muhammad Rifqi Sya'ban 
Dosen dan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Retorika secara fungsi memiliki 3 macam penafsiran. 1. Sebagai seni dalam berbicara. 2. Sebagai seni membujuk atau memengaruhi audiens. 3. Sebagai seni berbicara efektif.

Dalam retorika politisi, secara umum menggunakan retorika kedua, yaitu sebagai seni membujuk atau memengaruhi khalayak audiens. Pidato seorang politisi berisi pesan ajakan atau bujukan untuk melakukan sesuatu kepada khalayak audiens. Cara ini biasa digunakan untuk melakukan negosiasi.

Seorang politisi penting menggunakan seni berbicara membujuk atau memengaruhi dalam bentuk pidato. Hal ini bertujuan menanamkan kepercayaan dan keyakinan konstituen, bahkan sering kali ini juga digunakan untuk mengubah haluan pemilih yang selama ini kokoh dalam pendiriannya.

Salah satu contohnya, ketika seorang politisi berpidato ia akan  menurunkan harga pangan, menyelenggarakan pendidikan serta kesehatan gratis, namun dengan syarat masyarakat diharuskan memilihnya dalam kontestasi politik.

Sering kali juga dijumpai seorang politisi menggunakan retorika politisi untuk melakukan serangan terhadap lawan politiknya, membujuk konstituen dengan program dan janji kampanya. Dan pada akhirnya para politisi ini meminta dukungan dalam sebuah kontestasi politik.

Dapat dipahami, retorika politisi adalah seni berbicara yang bersifat membujuk atau mengajak yang digunakan dalam membangun citra diri, menjelaskan visi, dan membentuk opini publik. Kerap kali terbukti retorika politisi dapat menginspirasi masyarakat, menggerakkan massa, bahkan dalam sebuah negara/bangsa Sampai membuat sejarah baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun