Mohon tunggu...
Muhamad Ramdani
Muhamad Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam STIABI Tasikmalaya

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fundamentalisme dalam Islam

30 Oktober 2024   15:57 Diperbarui: 30 Oktober 2024   16:02 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fundamentalisme Islam adalah gerakan yang muncul sebagai respons terhadap modernitas dan pengaruh Barat, dengan tujuan untuk kembali ke nilai-nilai dasar ajaran Islam. Istilah ini sering kali memiliki konotasi negatif, tetapi dalam konteks tertentu, ia juga dapat merujuk pada upaya untuk mempertahankan identitas dan praktik keagamaan yang dianggap murni. Berikut adalah analisis mengenai karakteristik, penyebab, dan implikasi dari fundamentalisme dalam Islam. 

Fundamentalisme berasal dari istilah yang pertama kali digunakan di Amerika Serikat untuk menggambarkan kelompok-kelompok Kristen yang menolak penyesuaian ajaran agama mereka dengan kondisi modern. Dalam konteks Islam, fundamentalisme merujuk pada gerakan konservatif yang berusaha mengembalikan nilai-nilai fundamental agama dan menerapkan interpretasi harfiah terhadap teks-teks suci seperti Al-Qur'an dan Sunnah. 

 Ada beberapa karakteristik utama dalam fundamentalisme dalam Islam meliputi ;

  • Krisis Identitas : Banyak umat Muslim merasa terancam oleh modernisasi dan globalisasi yang mengikis identitas keagamaan mereka. Hal ini menciptakan dorongan untuk kembali kepada ajaran asli Islam. 
  • Kondisi Sosial dan Politik: Ketidakpuasan terhadap kondisi sosial-politik di negara-negara Muslim, termasuk ketidakadilan ekonomi dan penindasan politik, juga berkontribusi pada munculnya gerakan fundamentalis.
  • Reaksi terhadap Sekularisme: Fundamentalisme sering kali muncul sebagai reaksi terhadap sekularisme dan liberalisme yang dianggap membahayakan eksistensi agama. 

  Kemudian Fundamentalisme Islam memiliki berbagai implikasi, baik positif maupun negatif :

  • Positif ; Dalam beberapa konteks, fundamentalisme dapat memperkuat identitas keagamaan dan memberikan rasa komunitas di kalangan umat Muslim. 
  • Negatif: Namun, sering kali fundamentalisme juga berkontribusi pada konflik sosial, kekerasan, dan intoleransi terhadap kelompok lain. Ini dapat menciptakan atmosfer ketegangan antara umat Muslim dengan non-Muslim serta antara berbagai aliran dalam Islam itu sendiri.

Kesimpulan

Fundamentalisme dalam Islam adalah fenomena kompleks yang mencerminkan tantangan yang dihadapi umat Muslim di era modern. Meskipun bertujuan untuk mempertahankan ajaran dasar agama, gerakan ini sering kali berujung pada konflik dan ketidak toleranan. Memahami akar penyebab dan karakteristik fundamentalisme sangat penting untuk menciptakan dialog antaragama yang konstruktif serta mencari solusi bagi tantangan sosial yang dihadapi masyarakat saat ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun