sosok seorang pria yang bertampang seram bagaikan preman namun ternyata memiliki hati bak seorang Malaikat sosok pria ini adalah Priyanggoro merupakan seorang mantan pereman yang merubah hidup nya yang dulu hidup dinuia hitam sekarang bertaubat dan menjalani hidupnya sebagai kepala panti.
Sleman- Di sebuah daerah yang terletak di Yogyakarta, yang terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, serta kehidupan masyarakatnya yang penuh semangat. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, tampakPrianggoro atau yang lebih dekenal dengan mas pri dulunya adalah seorang preman yang hidup didaerah semarang, jawa tengah,waktu masih SMP ia sudah sanggat akrab dengan namanya minum-minuman keras "Saya dulu itu nakal sekali dari SMP, sudah mengenal minum, sudah punya tato, jualan obat (pil) koplo juga. Ya karna kenakalan saya itulah saya dikeluarkan dari SMA gara-gara ketahuan membawa pil koplo banyak di dalam tas,"ucapnya.
Karena kehidupan nya yang gelap itulah dimasa umur 20an tahun dia menjadi seorang preman dan suka mengambil jatah uang di tokoh-tokoh pasar di wilayah semarang serta menjadi seorang dept collector. "Dulu saat saya masih di daerah Pamularsih ada toko-toko itu, setiap bulan saya mengambil jatah dan saya dulu juag menjadi seorang dept collector selama 6 tahun. Tapi ya uang saya itu  saya habiskan hanya buat minum-minum," ungkapnya. Disemarang mas Pri sempat berkerja sebagai penjaga rumah di daerah simpang lima.
Selama kehidupan nya dia bercerita telah banyak melakukan pekerjaan kotor mulai dari preman pasar,depkoleptor dll,serta melakukan berbagai macam hal maksiat minum-minum,menjual obat terlarang dan dosa maksiat lainya. Merasa jenuh karena kehidupan nya yang kacau balau itu mas Pri bertekad ingin meninggalakan kehidupan yang kelam itu salah satu alas an nya adalah karena istri nya, mas Pri pun berpikiran untuk bisa merubah kehidupan nya. "Waktu itu saya menemui titik jenuh juga, terus merasa galau, gelisah akan hidup saya dan keluarga saya. Saya itu seorang laki-laki yang mempunyai istri, nanti ke depanya akan seperti apa keluarga saya nanti  kalau  hidup saya seperti ini terus," ungkapnya.
Setelah berpikiran tentang itu mas Pri berserta keluarga nya pindah dari semarang menuju Yogyakarta,tepat nya di daerah sleman,dusun Pringen,Widodomartani, yang merupakan kampong halaman istri nya,dari sana ia membuka sebuah usaha makan dengan berjualan soto,kemudia ai menggenal dengan komunitas-komunitas islam. Semenjak itulah mas Pri mulai rajin beribadah.
Hinngga suatu hari ia memiliki sebuah keinginan untuk mendirikan sebuah panti asuhan ia berkata waktu itu saya pernah mimpi membangun sebuah kos-kosan,dan dikosan saya itu terdapat gambar panti asuhan. Alasan dari mas pri membangun panti asuhan adalah untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, terutama bagi anan-anak yatim serta anak-anak yang kurang mampu.waktu mengikuti sebuah pengajian ia pernah mendengar jika orang yang mengurus anak yatim kelak di ahkirat kelak akan berdampingan dengan Rasullulah Nabi Muhammad SAW. Dengan harapan bisa mengahapu semua dosa-dosa yang telah ia lakukan.
Pada tahun 2013, dia dititipkan dua anak yatim piatu, mas pri berserta istri merawat mereka seperti anak sendiri, mas pri menghidupi anak-anak tersebut dengan menyisihkan hasil penjualan soto nya,lambat laun panti tersebut berkembang pesat, pernah saat itu panti asuhan nya mas Pri merawat sekitar 30 anak."kami tidak pernah mencari,anak-anak ini datang diantar oleh para keluarganya,kami menerima mereka dengan penuh lapang dada,"ujarnya.
Saat ini anak-anak yang berada dipanti asuhan tersisah 20 orang 5 nya berkuliah dengan mendapatkan beasiswa dan sisa nya masih sekolah."saat ini anak-anak yang tersisa dipanti saya ini ada sekitar 20 orang, ada yang sedang berkuliah, mereka kuliah menggunakan beasiswa saya sanggat senang, karena walaupun mereka berasal dari panti asuhan tapi tidak membuat mereka rendah diri untuk bisa belajar,mereka berprestasi dan mendapatkan beasiswa,dan anak-anak yang lain masih bersekolah mereka juga tak kalah hebat dengan kakak-kakanya yang berkuliah mereka juga bersemanggat sekali belajar,mereka ngomong mau mendapatkan beasiswa kuliah seperti kakak-kakaknya nya tadi," ujarnya.
Prianggono, mantan preman yang kini bertransformasi menjadi sosok inspiratif, telah meninggalkan kehidupan gelapnya untuk mendirikan Panti Asuhan Islam Yatim dan Dhuafa Daarul Qolbbi di Sleman. Dengan tekad yang kuat, ia berkomitmen memberikan kasih sayang dan pendidikan kepada anak-anak yang membutuhkan, tanpa mengandalkan dana dari pihak manapun. Perubahan hidupnya menjadi simbol harapan bagi banyak orang, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Melalui panti asuhannya, Prianggono tidak hanya mengubah nasib anak-anak yatim piatu, tetapi juga membuktikan bahwa masa lalu tidak menentukan masa depan. Kisahnya menjadi teladan bahwa penyesalan dapat berujung pada tindakan baik yang bermanfaat bagi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H