Budaya digital adalah pandangan yang terbentuk dari penggunaan internet dan teknologi, yang memengaruhi cara berpikir, berkomunikasi, berperilaku, dan berinteraksi di masyarakat. Beberapa contoh praktik budaya digital yang umum dilakukan adalah: Penggunaan media sosial, Belanja online, Pembelajaran daring, Layanan streaming.
Era digital turut membangun budaya digital di kalangan masyarakat. Budaya digital menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Budaya digital mencakup berbagai aktivitas, norma, dan praktik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam menggunakan teknologi digital.
Internet mulai merubah gaya hidup masyarakat Indonesia mulai dari hal terkecil, perantara audio; visual; dan audio-visual, menjadi perantara dari perubahan gaya hidup ini, dampak positif dari internet tidak lain adalah akses pengetahuan yang mudah didapat, sebaliknya dari hal positif, hal negatif memberikan dampak yang berpengaruh sangat besar terhadap masyarakat Indonesia, seperti menjauhkan setiap warga negara Indonesia dari nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan, yang mana tentunya berpotensi menimbulkan perpecahan akibat lunturnya kesadaran setiap warga negara Indonesia atas nilai-nilai dasar Indonesia
Di era digital ini, budaya luar negeri yang datang sudah tidak hanya dari Barat, tetapi bertambah juga dari Korea dan Jepang. Budaya barat yang kemudian memengaruhi warga Indonesia ini dikenal dengan istilah westernisasi, westernisasi memberikan dampak besar yaitu dengan masuknya budaya Barat konsumerisme, hedonisme dan materialisme. Dominasi ini menghasilkan gaya hidup baru yang ditandai dengan perubahan gaya hidup dari segi makanan, hiburan dan pemikiran (Husaini, 2006).
Budaya digital merupakan budaya yang muncul dari berkembangnya teknologi. Mochammad Azis Nasution (2021), memaparkan bahwa digital culture atau budaya digital menjadi pandangan yang bersumber dari penggunaan teknologi dan internet, melatih cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi sebagai individu pada lingkup masyarakat. Budaya digital menuntut kita agar cepat memberikan respon saat melakukan komunikasi, penggunaan sticker atau emoticon bisa mempengaruhi jalannya percakapan selama berkomunikasi secara virtual.
Teknologi digital juga berpengaruh pada gaya berpakaian masyarakat Indonesia. Generasi muda lebih memilih bergaya barat atau bergaya kekinian daripada memakai pakaian tradisonal Indonesia. Padahal kekayaan tata busana kita lebih orientatif karena jelas pengorganisasian tata busananya. Pengaruh ini tidak hanya menyasar masyarakat kosmopolitan, tidak hanya masyarakat kota yang berubah, masyarakat pedesaan pun mulai terjadi perubahan budaya. Kesederhanaan budaya pedesaan pun mulai beralih kepada modernitas.Â
Budaya digital harus bisa dimanfaatkan secara efektif pada berbagai bidang seperti pendidikan, politik, sosial dan ekonomi. Budaya digital dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan, memperluas jangkuan, menciptakan inovasi dan kreatifitas, memperluas jaringan dan memperluas bisnis. Namun, pada budaya digital juga melekat sisi negatif apabila tidak diikuti dengan penerapan pendidikan karakter yang baik. Budaya digital adalah tuntutan zaman yang harus diikuti dengan kesiapan sumber daya, kecerdasan pengguna, dan literasi agar budaya digital tidak berdampak buruk pada nilai-nilai budaya yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H