Mohon tunggu...
muhamad rafli
muhamad rafli Mohon Tunggu... Editor - konten kreator

konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ancaman Kejahatan Seksual Melalui Teknologi Deepfake Sedang Ramai di Korsel!

15 November 2024   08:37 Diperbarui: 15 November 2024   08:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kronologi Ancaman Kejahatan seksual menggunakan teknologi deepfake

Deepfake adalah video palsu yang dihasilkan menggunakan perangkat lunak digital, pembelajaran mesin, dan teknologi pertukaran wajah. Video ini menggabungkan gambar untuk menciptakan rekaman baru yang seolah-olah menggambarkan peristiwa, pernyataan, atau tindakan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Kejahatan seksual menggunakan teknologi deepfake menjadi perbincangan di Korea Selatan. Korban kasus ini mulai dari kalangan remaja hingga tentara.

Maraknya penyebaran pornografi deepfake membuat presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, turun tangan dengan memerintahkan jajarannya untuk memberantas konten-konten porno manipulatif karena telah dianggap sebagai kejahatan seks digital di mana banyak wanita menjadi korbannya.

Cara kerja deepfake di Telegram ini dengan mengubah gambar menjadi foto telanjang. Salah satu ruang obrolan mulanya menawarkan secara gratis lalu beralih ke situs berbayar dengan membanderol Rp7.579 per foto dalam mata uang kripto.

Seperti yang dilansir dari BBC, meskipun banyak video atau gambar deepfake yang terlihat aneh dan mudah dikenali sebagai tiruan, ada juga yang begitu realistis hingga sulit dibedakan dari yang asli. Ini menunjukkan seberapa cepat teknologi deepfake berkembang.

Media Korsel Yonhap memberitakan banyak korban deepfake pronografi ini orang-orang di bawah umur seperti pelajar SMP dan SMA. Mereka juga mencatat korban berasal dari kalangan guru bahkan anggota militer.

Di sisi lain, teknologi deepfake juga sering digunakan untuk tujuan hiburan. Banyak orang menggunakan AI untuk membuat video lucu yang memanipulasi wajah atau suara selebriti dan tokoh terkenal, menciptakan momen yang menghibur.

Kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, Kim Bong Sik, prihatin dengan kasus tersebut yang begitu marak.

"Sangat memprihatinkan bahwa video tersebut tak hanya dibuat untuk siswa tetapi juga guru, dan menyebar di kalangan pemuda yang paham teknologi," kata Kim.

Menurut catatan polisi, dari Januari hingga Juli, terdapat 297 kasus kejahatan eksploitasi seksual deepfake di Korsel.

Dari kasus itu tercatat 178 orang didakwa. Sekitar 113 atau 73 persen di antaranya merupakan remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun