Ratih Kumala, salah satu penulis terkemuka Indonesia, kembali menyapa pembaca dengan novel terbarunya yang berjudul "Gadis Kretek". Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 7 November 2023 versi sampul Netflix, buku ini segera menarik perhatian dengan ceritanya yang mendalam tentang cinta, keluarga, dan sejarah industri kretek di Indonesia.
Latar Belakang Cerita
Novel "Gadis Kretek" dimulai dengan kondisi Pak Raja, tokoh sentral yang sedang sekarat. Dalam detik-detik terakhir hidupnya, ia mengejutkan keluarganya dengan memanggil nama seorang perempuan yang bukan istrinya, yakni Jeng Yah. Permintaan terakhir Pak Raja untuk bertemu Jeng Yah menimbulkan keresahan di antara anggota keluarganya, terutama bagi tiga anaknya: Lebas, Karim, dan Tegar, serta istrinya yang terbakar cemburu.
Menyikapi permintaan ayah mereka, ketiga anak Pak Raja memulai perjalanan ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah. Mereka berpacu dengan waktu, berusaha menemukan Jeng Yah sebelum ajal menjemput ayah mereka. Perjalanan ini membawa mereka tidak hanya menelusuri jejak Jeng Yah, tetapi juga menguak sejarah keluarga dan bisnis mereka.
Napak Tilas Industri Kretek
Lebas, Karim, dan Tegar tidak menyangka bahwa pencarian mereka akan membawa mereka menyusuri asal-usul Kretek Djagad Raja, bisnis kretek keluarga yang telah menjadi nomor satu di Indonesia. Mereka bertemu dengan pelinting tua yang memberikan mereka wawasan tentang masa lalu keluarga mereka. Melalui kisah-kisah yang terungkap, pembaca diajak melihat bagaimana Kretek Djagad Raja berdiri dan berkembang, menghadapi tantangan dan kompetisi yang ada.
Dalam proses pencarian, ketiganya juga menemukan bahwa Jeng Yah bukanlah sosok biasa. Ia adalah pemilik Kretek Gadis, merek kretek lokal yang sangat terkenal di Kota M pada zamannya. Kisah cinta yang terjalin antara Pak Raja dan Jeng Yah menambah lapisan emosional dalam novel ini, memberikan dimensi yang lebih dalam tentang hubungan manusia dan kompleksitas cinta.
Kaya Akan Sejarah dan Aroma Tembakau
Ratih Kumala tidak hanya bercerita tentang cinta dan pencarian jati diri, tetapi juga menyajikan sejarah industri kretek di Indonesia dengan latar yang kaya dan detail. Dari masa penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, "Gadis Kretek" memberikan pandangan mendalam tentang perkembangan kretek sebagai industri penting di Indonesia.
Pembaca diajak merasakan wangi tembakau yang kuat melalui deskripsi-deskripsi yang hidup dan rinci. Industri kretek, dengan segala lika-likunya, digambarkan dengan cermat, menunjukkan bagaimana produk asli Indonesia ini menjadi bagian integral dari budaya dan ekonomi negara. Kekayaan aroma tembakau dan cerita cinta yang menguar di setiap halamannya menjadikan novel ini menarik dan menyentuh hati.
Detail Buku
Dengan tebal 288 halaman, "Gadis Kretek" mengemas cerita yang padat namun mudah dicerna. Buku ini hadir dengan dimensi 13.5 cm x 20 cm dan berat 0.2 kg, membuatnya mudah dibawa dan nyaman dibaca di mana saja. ISBN untuk buku ini adalah 9789792281415, dan telah tersedia di toko-toko buku serta platform daring.
Pesan dan Makna
Di balik kisah cinta dan sejarahnya, "Gadis Kretek" juga membawa pesan tentang pentingnya keluarga, warisan, dan jati diri. Melalui perjalanan Lebas, Karim, dan Tegar, pembaca diajak merenungkan nilai-nilai keluarga dan bagaimana masa lalu membentuk siapa kita saat ini.
Novel ini juga menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kisah yang kompleks dan mendalam. Jeng Yah, yang awalnya hanya terlihat sebagai sosok misterius, ternyata memegang kunci penting dalam sejarah keluarga Pak Raja. Kisah ini mengajarkan bahwa untuk memahami seseorang sepenuhnya, kita harus melihat lebih dalam dan mendengarkan cerita mereka.
Kesimpulan
Ratih Kumala, dengan keahliannya yang luar biasa, berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menarik tetapi juga bermakna. "Gadis Kretek" adalah sebuah novel yang memadukan cerita cinta dengan sejarah industri kretek Indonesia secara apik. Bagi mereka yang mencari bacaan yang menghibur sekaligus mendidik, "Gadis Kretek" adalah pilihan yang sempurna. Buku ini tidak hanya akan memikat hati pembaca, tetapi juga memberikan mereka wawasan baru tentang sejarah dan budaya Indonesia.
