Mohon tunggu...
Muhamad Ali
Muhamad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Seorang kritikus, kalo di kritik ya jangan marah ya !

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Keunikan Balut, Makanan Khas Filipina yang Menantang Lidah dan Kebatinanmu!

20 November 2023   21:10 Diperbarui: 20 November 2023   21:14 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balut, makanan khas Filipina, adalah salah satu hidangan yang memikat dan memprovokasi selera makan orang-orang di seluruh dunia. Dengan kulit telur yang lembut dan embrio bebek yang mulai terbentuk, balut menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan tak terlupakan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah balut, cara pembuatannya, nilai gizi, dan bagaimana masyarakat lokal dan turis merespons makanan kontroversial ini.

Sejarah dan Asal Usul Balut

Balut bukan hanya makanan, tetapi juga bagian integral dari budaya Filipina. Awalnya, balut dikonsumsi sebagai camilan malam atau makanan ringan. Seiring waktu, popularitasnya meluas ke berbagai lapisan masyarakat dan menjadi simbol kuliner yang diakui secara internasional.

Asal usul balut sendiri dapat ditelusuri hingga ke pengaruh budaya Cina dan Vietnam. Seiring berjalannya waktu, Filipina mengadaptasi dan mengembangkan balut menjadi versi uniknya sendiri. Kini, balut bukan hanya makanan tradisional, tetapi juga bagian dari industri kuliner Filipina yang berkembang.

Cara Pembuatan Balut

Pembuatan balut melibatkan beberapa tahap yang harus dilalui dengan hati-hati untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan. Proses dimulai dengan memilih telur yang tepat, yang biasanya berasal dari itik atau bebek. Telur dipilih dengan cermat untuk memastikan embrio sudah cukup berkembang.

Setelah itu, telur direbus dalam air mendidih selama sekitar 20 hingga 30 menit. Proses perebusan ini penting untuk memastikan bahwa semua bagian telur, termasuk embrio dan cairan kuning telur, matang dengan baik. Telur kemudian disajikan, seringkali dengan sedikit garam atau cuka untuk meningkatkan rasa.

Komposisi Nutrisi Balut

Meskipun kontroversial, balut sebenarnya kaya akan nutrisi. Dalam setiap telur, Anda akan menemukan protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Meski demikian, nilai nutrisi balut juga tergantung pada tahap perkembangan embrio. Beberapa orang percaya bahwa balut yang lebih tua memiliki rasa yang lebih baik dan tekstur yang lebih kenyal.

Pengalaman Masyarakat Lokal Terhadap Balut

Bagi masyarakat Filipina, balut adalah bagian penting dari warisan kuliner mereka. Banyak orang Filipina yang tumbuh besar dengan menganggap balut sebagai camilan favorit atau hidangan yang diakui di meja makan keluarga. Dalam konteks ini, balut bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sarana untuk merayakan budaya dan tradisi.

Bagaimana Turis Merespons Balut

Bagi wisatawan, mencoba balut seringkali menjadi tantangan dan pengalaman kuliner yang unik. Sebagian besar turis mencoba balut karena ketertarikan terhadap keunikan kuliner lokal. Sementara beberapa mungkin merasa ragu-ragu atau terkejut pada awalnya, banyak yang akhirnya merasa terkesan dengan rasa balut dan keterlibatan budaya yang dihadirkannya.

Kontroversi dan Kritik Terhadap Balut

Namun, balut juga tidak luput dari kontroversi dan kritik. Sebagian orang mungkin tidak dapat mengatasi aspek visual atau ideologis dari makanan ini. Beberapa orang juga berpendapat bahwa memakan embrio bebek adalah tidak etis atau tidak layak secara kesejahteraan hewan.

Kesimpulan: Menyelami Keunikan Balut

Dalam mengeksplorasi keunikan balut, kita menyadari bahwa makanan ini bukan hanya sekadar hidangan kontroversial. Balut mencerminkan kekayaan budaya Filipina dan memiliki daya tarik yang mendalam bagi mereka yang berani mencoba. Dengan pengaruh sejarah, proses pembuatan yang rumit, nilai gizi yang tinggi, serta perpaduan antara tanggapan masyarakat lokal dan turis, balut menjelma menjadi salah satu hidangan ikonik yang menandai keberagaman kuliner Filipina.

Dare to devour, atau berani mengecap, adalah panggilan bagi para petualang kuliner untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi dan menyelami keunikan makanan ekstrem ini. Balut, dalam segala kontroversi dan keberanian yang menyertainya, memang merupakan pengalaman yang harus dicoba oleh siapa pun yang mencintai petualangan kuliner dan menghargai kekayaan budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun