Mohon tunggu...
Muhamad Ali
Muhamad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hello there! I'm a passionate content creator, avid blogger, and video enthusiast based in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Diwali: Merayakan Cahaya, Kemenangan, dan Persahabatan

12 November 2023   21:23 Diperbarui: 12 November 2023   21:30 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perayaan Diwali (Foto: qlee.xyz diambil dari pixabay.com)

Diwali, juga dikenal sebagai Deepavali, adalah salah satu perayaan paling meriah dan penting dalam agama Hindu. Merayakan cahaya, kemenangan, dan persahabatan, Diwali menyatukan jutaan jiwa di seluruh dunia dalam kegembiraan dan semangat persaudaraan. Artikel ini akan membahas sejarah panjang Diwali, tradisi yang unik, dan bagaimana perayaan ini merayakan keberagaman dan harmoni.

Asal Usul dan Sejarah Diwali

Diwali memiliki akar yang dalam dalam mitologi Hindu. Puncak perayaan ini berkaitan dengan berbagai kisah epik, salah satunya adalah kemenangan Dewa Rama atas Ravana dalam Ramayana. Diwali juga merayakan kembalinya Dewi Sita, istri Rama, ke Ayodhya setelah 14 tahun pengasingan.

Diwali juga dianggap sebagai momen ketika Dewi Lakshmi, dewi keberuntungan, kemakmuran, dan kekayaan, datang ke rumah-rumah yang bersih dan bersinar terang. Masyarakat membersihkan dan mendekorasi rumah mereka, serta menyalakan lampu-lampu untuk menyambut kedatangan Dewi Lakshmi.

Variatifnya Perayaan Diwali di Seluruh India

Diwali dirayakan dengan berbagai cara di seluruh India, dan setiap wilayah memiliki tradisi uniknya. Di utara India, banyak yang merayakan Diwali sebagai hari di mana Rama memenangkan pertempuran melawan Ravana. Mereka menyalakan lentera dan menempelkan kertas berwarna di dinding-dinding rumah mereka.

Di selatan India, Diwali sering kali merayakan kemenangan Dewa Krishna atas Narakasura, setan yang menghantui Bumi. Masyarakat di selatan sering kali membuat rangoli, pola dekoratif yang dibuat dengan bubuk pewarna di lantai, sebagai bagian dari perayaan mereka.

Tradisi Umum dalam Perayaan Diwali

1. Mendekorasi Rumah: Salah satu tradisi utama Diwali adalah mendekorasi rumah. Orang-orang membersihkan rumah mereka secara menyeluruh dan mendekorasi dengan lampu-lampu, lilin, dan bunga.

2. Lampu dan Lilin: Cahaya adalah elemen utama dalam Diwali. Orang-orang menyalakan lampu-lampu dan lilin di dalam dan di sekitar rumah mereka sebagai simbol kemenangan atas kegelapan.

3. Rangoli: 
Menciptakan rangoli adalah kegiatan umum selama Diwali. Orang-orang membuat pola artistik di lantai menggunakan bunga, serbuk warna, dan seringkali beras.

4. Pertunjukan Kembang Api: Perayaan Diwali tidak lengkap tanpa pertunjukan kembang api yang spektakuler. Ini adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang, terutama anak-anak.

Diwali di Luar India

Perayaan Diwali tidak hanya terbatas pada India. Diwali dirayakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, terutama oleh komunitas Hindu, Jain, Sikh, dan bahkan non-Hindu. Di beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura, Diwali adalah hari libur nasional.

Makna Diwali dalam Konteks Modern

Selain aspek keagamaan, Diwali juga memiliki makna sosial dan ekonomi yang signifikan. Ini adalah saat di mana orang berbagi kebahagiaan dengan memberikan hadiah kepada keluarga dan teman. Pada aspek ekonomi, Diwali sering kali menjadi waktu di mana bisnis dan toko-toko memberikan diskon besar-besaran dan menarik pelanggan dengan penawaran menarik.

Mengatasi Tantangan Lingkungan selama Diwali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun