9. Red Herring: Menggunakan argumen yang tidak relevan untuk mengalihkan perhatian dari pokok permasalahan. Contoh: "Mari kita fokus pada masalah lingkungan daripada membicarakan ekonomi."
10. Appeal to Tradition (Panggilan pada Tradisi): Mempertahankan argumen hanya karena itu adalah tradisi atau sudah dilakukan dalam waktu yang lama. Contoh: "Kita tidak boleh mengubah cara ini, karena ini sudah menjadi tradisi turun-temurun."
Kesimpulan:
Mengenali kesalahan logika membantu kita menganalisis argumen dengan lebih kritis dan membantu memastikan bahwa kita tidak terperangkap dalam berpikir yang tidak valid. Ketika kita menemui argumen yang mengandung salah satu jenis kesalahan logika di atas, kita dapat mengajukan pertanyaan yang relevan dan menilai argumen berdasarkan bukti dan logika yang kuat. Dengan cara ini, kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dan lebih mampu mengidentifikasi argumen yang kokoh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H