Mohon tunggu...
Muhamad Putra
Muhamad Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia

29 April 2024   15:54 Diperbarui: 29 April 2024   15:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang sering kali menjadi perhatian utama dalam pembangunan sebuah negara. Pengangguran merujuk pada orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Di Indonesia, tingkat pengangguran masih menjadi permasalahan yang cukup serius, terutama di kalangan masyarakat yang berada di daerah perkotaan maupun pedesaan. Dampak dari tingginya tingkat pengangguran ini sangatlah luas, salah satunya adalah terkait dengan tingkat kemiskinan di Indonesia.

Salah satu dampak langsung dari pengangguran adalah menurunnya pendapatan keluarga. Ketika seorang individu tidak memiliki pekerjaan tetap, maka sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan terbatas. Hal ini dapat mengakibatkan keluarga tersebut kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan. Akibatnya, tingkat kemiskinan di dalam keluarga tersebut dapat meningkat.

Tingkat pengangguran yang tinggi juga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Ketika banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, maka permintaan terhadap barang dan jasa akan menurun. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan omset bisnis dan mengganggu pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal maupun nasional. Akibatnya, kesempatan untuk keluar dari kemiskinan juga semakin sulit.

Pengangguran juga berdampak pada terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Ketika seseorang kehilangan pekerjaannya, maka mereka mungkin kesulitan untuk membayar biaya kesehatan atau biaya pendidikan bagi anggota keluarga mereka. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya kualitas hidup dan menurunkan potensi generasi muda untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Tingkat pengangguran yang tinggi juga dapat berkontribusi pada peningkatan angka kriminalitas di masyarakat. Ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan tetap, mereka mungkin cenderung mencari cara-cara yang tidak legal untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kasus pencurian, perampokan, dan kejahatan lainnya yang merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Namun, bukan berarti penggunaan harus dihentikan atau dibatasi sepenuhnya. Sebagai gantinya, diperlukan pendekatan yang seimbang untuk mengatasi dampak-dampak negatifnya. Ini termasuk upaya untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap barang dan layanan penting bagi masyarakat yang kurang mampu, pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan edukasi mengenai penggunaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Tingkat pengangguran dapat menjadi kunci utama dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Langkah-langkah strategis yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara keseluruhan perlu terus diupayakan guna menciptakan kondisi sosial dan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun