Mohon tunggu...
MUHAMAD NAUFAL RAMADHAN
MUHAMAD NAUFAL RAMADHAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Ilmu Ekonomi/Universitas Brawijaya

Saya anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di kota kecil yaitu Kabupaten Lamongan. Saya seorang mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap pengembangan blockchain khususnya smart contract.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Blockchain: Desain Sistem Cryptocurrency dalam Mengurangi Biaya Transaksi

17 April 2024   10:10 Diperbarui: 18 April 2024   11:06 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biaya Transaksi antara Cryptocurrency dan Uang Fiat

Biaya transaksi yang ada pada cryptocurrency memerlukan sebuah pembanding yaitu legal tender berupa uang fiat di Indonesia dalam menganalisis biaya transaksi yang ditimbulkan.

Uang fiat sendiri merupakan konsensus sosial-ekonomi yang dikeluarkan oleh pihak ketiga yaitu Bank Indonesia melalui Perum Peruri. Sedangkan cryptocurrency melalui mekanisme terdesentralisasi, tidak memerlukan pihak ketiga sebagai perantara. Namun, sebagai gantinya terdapat pelaku di dalam jaringan yang disebut penambang (miner) dalam memverifikasi transaksi dimana mereka mengorbankan energi dari device-nya dan diberikan imbalan berupa Bitcoin (tergantung cryptocurrency yang digunakan untuk transaksi).

Uang fiat menggunakan pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan yang mengambil biaya didalamnya atas proses transaksi yang terjadi. Pada taraf internasional, transaksi menggunakan uang fiat menghitung biaya nilai tukar antar negara sehingga biaya menjadi lebih tinggi.  Sedangkan pada cryptocurrency, hal tersebut tidak diperlukan dalam biaya transaksi yang dikenakan pada pengguna. Sebagai gantinya yaitu menghitung seberapa rumit transaksi-nya sehingga semakin rumit, maka semakin tinggi biaya transaksinya.

Pendapat Penulis

Pada akhirnya, pernyataan diatas belum sepenuhnya teruji menggunakan data yang mendukung dari transaksi yang telah ada sehingga penulis berharap dari adanya opini ini dapat menjadi pemantik penelitian dilakukan selanjutnya terkait hal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun