Ada yang menarik lagi dari Sunan Kudus, bukan hanya soal hewan kurban, tetapi desain menara masjid Kudus yang mirip dengan tempat ibadah agama lain (Hindu-Buddha). Desain menara masjid Kudus mengakulturasikan arsitektur rumah ibadah agama lain. Ini dapat dimaknai bahwa Sunan Kudus tidak melakukan perlawanan terhadap masyarakat yang bergama selain Islam, tetapi tetap bergaul dan saling menghormati. Tentu warga Hindu-Buddha menjadi bangga karena ada menara masjid yang desainnya mirip dengan rumah ibadah mereka. Selain itu, ini juga dapat dimaknai sebagai bagian dari strategi dakwah yang akomodatif dan ramah budaya.
Dari penjelasan dan contoh di atas tadi dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa tradisi toleransi yang ada di indonesia ini harus terus dipupuk dalam kehidupan sosial dan juga umat beragama. Perbedaan di indonesia adalah sebuah kenyataan tetapi konflik karenanya tidak boleh sampai terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H