Mohon tunggu...
Muhamad Misbakhudin
Muhamad Misbakhudin Mohon Tunggu... -

seorang pencari yang tengah menelusuri diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Rindu

29 Januari 2016   10:43 Diperbarui: 29 Januari 2016   13:47 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kutulis senja
ketika ujung gerimis menitis
jadi kembang api yang menyalakan
tahun-tahun peralihan
di atas sprei ranjangku
malam membeku jadi noktah
yang mencatat sepi dan mimpi

lalu ribuan bayang menyeberang
menggerayang matahari yang kuyup
di sudut sajak. menahan mabuk
yang tiba-tiba menyedak
aku ingin mengucap rindu padamu
tapi yang keluar hanya gonggong serak
yang merontokkan gerimis
dari senja yang belum selesai kutulis

aku melihat sorak-sorai penyair di gerbang malam
menyajakkan tuhan, cinta, hingga air mata
ingin sekali kupinjam sebait sajaknya
untuk menyuarakan rasa
yang tak kunjung sampai di muara

 

jakarta, januari 2008

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun