kutulis senja
ketika ujung gerimis menitis
jadi kembang api yang menyalakan
tahun-tahun peralihan
di atas sprei ranjangku
malam membeku jadi noktah
yang mencatat sepi dan mimpi
lalu ribuan bayang menyeberang
menggerayang matahari yang kuyup
di sudut sajak. menahan mabuk
yang tiba-tiba menyedak
aku ingin mengucap rindu padamu
tapi yang keluar hanya gonggong serak
yang merontokkan gerimis
dari senja yang belum selesai kutulis
aku melihat sorak-sorai penyair di gerbang malam
menyajakkan tuhan, cinta, hingga air mata
ingin sekali kupinjam sebait sajaknya
untuk menyuarakan rasa
yang tak kunjung sampai di muara
Â
jakarta, januari 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H