Mohon tunggu...
Muhamad Mahfudin
Muhamad Mahfudin Mohon Tunggu... Guru - Berlajar - Berkarya - Berbhakti "Sak Obahe"

Saya Guru PJOK di Yayasan Ulil Albab Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pahlawanku, Ku Kenang Selalu

30 September 2024   12:10 Diperbarui: 30 September 2024   12:23 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Misteri Perjuangan Revolusi !

Sahabat yang hebat. .. 

Tertanam di sudut Kota Kebumen, tepatnya di pojok perempatan  bekas terminal angkutan umum kebumen. Tiang kecil berukuran 2 meter kokoh kuat.  Di ujung tiang bertuliskan Jl. Mayjen Soetoyo. 

Kebumen yang kini berbenah menuju kota yang tak bisa di padang sebelah mata.  Alun-alun yang semakin  "manglingi" di balut dengan  kokohnya bangunan replika kapal yang super megah bernama " Mendoan" .  Sudut alun-alun  terbangun seperti panggung keraton jawa yang klasik bertuliskan Kebumen Manglingi semakin membuat pasang mata sang pengunjung tak bisa mengedipkan pandangannya. 

Air mancur yang berbaris menyerukan eksotik seiring menarinya air yang muncul dan turun secara bergantian. Pohon beringin yang dahulu sekedar nampak di kelilingi pagar dan alat olahraga saat ini dibuat lebih kokoh seperti mahkota  lapangan yang kian menjadi sangat indah di pandang. Rindag, sejuk, syahdu apalagi duduk bersanding dengan cerianya kebahagian bersama orang yang tercinta. Ah Kebumenku, Aku tak bisa berlari jungkir walik, hanya sekedar merasakan dan mengkagumimu. 

Alun - Alun Pancasila. 

Kembali di tiang itu, tiang yang mengingatkanku pada film G30SPKI.  Di saat  dirimu yang jenderal di musnahkan oleh pasukan kolonial kemudian di masukan jasadmu dalam lubang kecil bernama lubang buaya. Engkau bersama istri dan anakmu saat tertidur pulas akhirnya  berpisah untuk selamanya bersama anak dan istrimu. 

Namun, Engkau saat ini ada dalam kenanganku Sang Jenderal, Perjuanganmu memang telah selesai namun negara ini masih berdiri kokoh bernama Negara Kesatuan Republik Indonesa ( NKRI). Godaan dan tantangan terus menggerus bernama ketidakpedulian dan ketidakwaspadaan tentang pentingnya menguatkan nilai-nilai pancasila. 

Atas berkat Ridlo Alloh SWT, Ijinkan aku bisa melanjutkan perjuanganmu untuk terus belajar menjadi insan pendidikan yang gemar belajar sehingga menjadi manusia yang kokoh kuat berlandaskan nilai-nilai pancasila. Sang Jenderal, Selamat menikmati keindahan bersama Sang Ilahi. Semoga engkau dalam Syurganya. Amin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun