Capres Mana yang Mampu Membawa Demokrasi Indonesia Menjadi Lebih Baik

Indonesia saat ini tengah berada di pesta demokrasi, dimana terdapat pengalihan kepemimpinan yang akan terjadi di 2024 nanti. Hal ini justru membuat kita bertanya-tanya apakah pemilu yang akan datang saat ini mampu bersikap sebagai otoritas yang mampu menanganinya atau tidak, itu yang harus dihadapi saat ini. Pasalnya, justru terdapat indikasi bahwa adanya campur tangan pemimpin negara dalam kontestasi pemilu saat ini yang mana itu akan menjadi sebuah kecacatan dalam demokrasi yang ada di indonesia. 

Calon presiden nomor urut 2 justru mendapat sebuah dukungan dari negara dengan menyandingkan calon wakil presiden dari anak sebuah pemimpin negara dapat membuat demokrasi yang ada di indonesia menjadi hilang dengan sekejap mata. Mahkamah konstistusi (MK) yang menjadi final and banding dalam sebuah proses hukum negara justru memberikan indikasi yang jelas jika ia telah ikut campur dalam pemilu saat ini, jelas ini sangat membuat demokrasi kita semakin mundur yang mana bahkan bisa jadi kita akan back to zaman orde baru atau saat ini biasa disebut dengan new orde baru.

tanggal 14 desmber 2023 kemarin telah dilaksanakannya debat antara 3 calon presiden yang ditayangkan di seluruh media. dengan segala gagasan yang dikemukakan oleh 3 calon tersebut mungkin rakyat bisa menilai calon presiden mana yang dapat membawa indonesia menjadi lebih baik, walaupun dari acara tersebut terdapat hal - hal yang dinilai sebagai sebuah kesalahan dalam berbicara justru membuat masyarakat lebih gampang menilai calon presiden mana yang memang pantas untuk dipilih oleh mereka. 

Dalam debat calon presiden tanggal 14 desember 2023 kemarin banyak sebuah pembahasan yang dibahas dalam acara tersebut, mulai dari infrastruktur, geopolitik, ham, polusi, dan masih banyak lagi. menjadi menarik ketika gagasan - gagasan yang dikemukakan itu justru menjadi bumerang untuk mereka sendiri. Ketika masing - masing calon menyerang lawannya dengan pertanyaan nya atau calon yang di desain publik sebagai personal yang gemoy justru tersulut emosi.

Sekarang, Publik yang menjadi langkah akhir dalam kontestasi pemilu saat ini. siapa calon yang akan dipilih dan siapa calon yang mampu membawa demokrasi indonesia menjadi lebih baik bisa dilihat dari sepak terjang yang dibangun dari masing - masing calon tersebut. Tinggal kita yang menentukan apakah ada atau tidak ? apakah mampu atau tidak ?