Kalian pasti paham, Siapa itu menko Kemaritiman, DR. Rizal Ramli..
Kalian pasti tahu, atau paling tidak sering mendengar soal tambang emas Freeport di Papua dan ladang gas abadi Masela di Maluku.
Pemberitaan akhir-akhir ini di media sering terdengar nama Rizal Ramli dan sikap kritisnya atas kebijakan soal Freeport dan blok Masela. Selain progress kebijakan lainnya seperti dweeling time tanjung priuk, gebrakan sektor pariwisata, dorongan kebijakan revaluasi asset, dsb.
Banyak publik menilai sosok Rizal Ramli sosok kontroversial sekaligus fenomenal, seorang aktivis pergerakan yang dipercaya masuk kedalam pemerintahan dan beberapa kali menduduki posisi penting di Republik ini, namun gaya dan jiwa kritisnya selalu tidak berubah dan tepat sebagai penyeimbang antek Neolib dan Penguasa Korup.
Jujur kita katakan bahwa beliau adalah salah satu sosok produktif dan progresif di negeri ini untuk keseimbangan, beliau Kritis jika ada kebijakan yang tidak sesuai dengan prinsip dan garis politiknya walaupun beliau sendiri di dalam pemerintahan, khususnya kebijakan yang terkait kerakyatan, tata kelola Sumber Daya Alam dan masa depan Republik ini. Lugas dan keberanian bersikap selalu menjadi pilihannya, walaupun dengan resiko tinggi jalan yang di pilihnya itu.
DR. Rizal Ramli sosok bersih, berintegritas, dan memegang cara pandang yang kuat soal kebangsaan. Maka wajar, jika rival politik tokoh yang di juluki “sang penerobos” ini selalu kebingungan mencari-cari kesalahan dan kelemahannya ketika berseteru dengan dirinya.
Bahkan terkadang aneh dan lucu, soal administrasi yang sebenarnya tidak penting dan tidak tepat untuk dipersoalkan saja selalu menjadi alat politik untuk menghantam beliau, lihat saja yang terbaru, soal nama sebuah kementrian di spin begitu rupa oleh lawan-lawan politiknya yang ingin menyingkirkan beliau, namun publik paham bahwa itu tidak fair dan tidak berkualitas.
Rival politik DR. Rizal Ramli sering lupa, ada cita-cita dan spirit besar yang mendorong mengapa menko kemaritiman itu selalu tampil agresif dan lugas memperjuangkan prinsip kerakyatan itu di banding sekedar jabatan yang di dudukinya.
DR. Rizal Ramli paham betul masalah ribetnya republik ini dan sekaligus bagaimana memecahkannya, beliau tentu tidak bisa hanya duduk manis menikmati kekuasaan dan zona nyaman menghindari konflik ketika keribetan masalah kebangsaan ini terus mendera republik dan rakyat ini.