(23/08/2022) Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 48 Universitas Bina Bangsa edukasi petani Puloampel cara membuat pestisida dan pupuk organik berbahan dasar limbah rumah tangga.
Kegiatan ini selain bertujuan untuk membantu petani dalam pertaniannya juga untuk mengurangi sampah hasil dari limbah rumah tangga. Masalah sampah tentu bukan lagi masalah yang asing lagi, nyatanya sampah adalah masalah besar yang dialami bahkan di Indonesia sendiri sampah menjadi problem yang sangat sulit untuk di selesaikan.
Selain karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah tetapi juga karena tempat pembuangan sampah yang tidak ada disuatu daerah. Dalam hal ini mahasiswa KKM kelompok 48 Puloampel mengedukasi masyarakat Puloampel agar tidak membuang sampah hasil rumah tangganya tetapi dimanfaatkan kembali untuk di olah menjadi pupuk kompos dan pestisida.
Pada kesempatan ini, Fazar menyampaikan cara pembuatan pupuk kompos dan pestisida sendiri.
" Pertama-tama siapkan sampah hasil limbah rumah tangga seperti sisa sayur-sayuran dan buah-buahan. Lalu masukan tanah secukupnya kedalam alat yang sudah disiapkan, selanjutnya masukan sisa sayur-sayuran dan buah-buahan yang di potong kecil kecil, selanjutnya masukan gula merah yang sudah di rebus secukupnya, lalu masukan EM4 secukupnya, dan yang terakhir tutup lagi dengan tanah di atasnya. Tutup dan diamkan pupuk kompos selama kurang lebih satu bulan lalu pupuk kompos siap digunakan, untuk pembuatan pestisida sangatlah mudah yaitu dengan cara masukan kulit bawang merah, lalu masukan ke dalam botol berisi air, diamkan selama kurang lebih dua minggu, pestisida siap digunakan." Ujarnya.
Pupuk kompos ini sangat bermanfaat untuk tumbuhan, apalagi di daerah seperti Puloampel ini yang memiliki karakter tanah yang kurang bagus. Dan untuk pestisida sangat bermanfaat untuk mengusir hama dan juga serangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H