Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Peringatan 75 Tahun: Ereveld Pandu Gelar Candelight Vigil bagi 4000 Korban Perang

11 Maret 2023   19:33 Diperbarui: 5 April 2023   11:30 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ojel perwakilan dari Bandoeng Waktoe Itoe, membacakan tiga puisi karya Goenawan Mohamad, Jumat (10/03/2023)/ Foto: Dokumentasi Pribadi 

(11/03/2023)- Jumat malam, di Jalan Pandu No.32, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung puluhan orang yang terdiri dari berbagai latar belakang berbeda akademisi, masyarakat, komunitas pencinta sejarah tua dan muda merenung sejenak di pemakaman milik Kerajaan Belanda yang hanya tersisa dua dari makam kehormatan Belanda di Jawa Barat, selain di Ereveld Leuwigajah, Kota Cimahi.

Ereveld Pandu, berdampingan dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandu, yang diperuntukkan bagi masyarakat umum sangat kontras lokasinya karena kedua tempat yang sama-sama terletak di Jalan, Pandu ini beda pengelolaannya.  

Ereveld tertata dengan sangat rapih, asri dan tidak ada kesan horor. Sementara sebaliknya TPU Pandu justru sangat sepi, dan kurang tertata dengan baik bahkan banyak makam yang sudah rusak dan tertutupi oleh rumput dan ilalang.

Kompleks Ereveld Pandu berada dibawah Oorlogs Graven Stichting ( Yayasan Kehormatan Makam Belanda) di Indonesia sementara itu, TPU Pandu berada di bawah pengelolaan Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung. Letak pemakaman yang berada tidak jauh dari pusat kota dapat dengan mudah diakses dari arah manapun. 

Ojel perwakilan dari Bandoeng Waktoe Itoe, membacakan tiga puisi karya Goenawan Mohamad, Jumat (10/03/2023)/ Foto: Dokumentasi Pribadi 
Ojel perwakilan dari Bandoeng Waktoe Itoe, membacakan tiga puisi karya Goenawan Mohamad, Jumat (10/03/2023)/ Foto: Dokumentasi Pribadi 

Sayangnya tidak jauh dari Ereveld, lebih tepatnya di jalan yang masuk wilayah TPU Pandu yang berdampingan dengan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Metrologi Legal Kota Bandung, jalanan setapaknya justru rusak dan berlubang.

Ereveld Pandu merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi 4000 korban perang, mulai dari 14 korban dalam pertempuran di Ciater, Subang, tentara KNIL, masyarakat sipil, para suster dan tenaga medis dan lain sebagainya dimakamkan di pemakaman yang sudah berdiri sejak tanggal 10 Maret 1948 tersebut.

Dalam acara peringatan ke- 75 tahun pada, Jumat (10/03/2023), pihak yayasan makam kehormatan Belanda (Oorlogs Graven Stichting) di Indonesia menggelar acara guna mengenang seluruh korban perang di makam tersebut. Asal tahu saja didalam kompleks pemakaman yang indah ini bukan hanya dimakamkan bagi mereka saja yang beragama Nasrani melainkan juga para korban beragama lainnya seperti Islam juga dimakamkan disini.

Undangan sendiri sudah mulai diberikan secara virtual melalui https://bit.ly/75-tahun-ereveld-pandu , para tamu undangan yang ingin hadir langsung diberikan kesempatan untuk melakukan registrasi mulai tanggal 3 sampai 9 Maret 2023. Informasi ini diberikan melalui akun media sosial Instagram/@erevelden_di_Indonesia.

Salah satu rombongan tamu undangan melakukan foto bersama di Ereveld Pandu, Jumat (10/03/2023)/ Foto: Dokumentasi Pribadi 
Salah satu rombongan tamu undangan melakukan foto bersama di Ereveld Pandu, Jumat (10/03/2023)/ Foto: Dokumentasi Pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun