(10/03/2022)- Kisruh yang sudah berlangsung selama satu bulan belakangan antara SM Entertainment, Kakao Entertainment melawan Lee Soo Man dan HYBE Entertainment jika melihat dari keadaannya hari ini akan sangat susah melanjutkan sejumlah projek yang tengah berjalan dengan lancar tentunya hal ini diakibatkan oleh konflik tersebut.
Saling tuding antara SM dan HYBE mulai membuat artis dan penggemar serta para staf dan pegawai mulai dilanda ketidakpastian dalam bekerja terlebih agensi yang menaungi BTS, HYBE seringkali membubarkan grup secara tiba-tiba, netizen Korea maupun internasional tentunya khawatir girl grup populer seperti Gfriend saja yang dinaungi oleh sub label Source Music, dibubarkan dengan tiba-tiba pada tahun 2021.
Keberadaan agensi yang identik dengan warna merah muda ini memang tengah memuncak pasca akusisi dan merger, menyeruak ke permukaan. Satu tahun sebelumnya bahkan isu ini sudah beredar kencang Dilini pemberitaan maupun dikalangan SM Stan. Sebelumnya HYBE Labels, CJ Entertainment, dan Kakao Entertainment tengah merebut hati Lee Soo Man agar bisa mendapat saham mayoritas SM.
Usai isu berkepanjangan yang membuat angka penjualan saham perusahaan yang didirikan oleh Lee Soo Man sejak tahun 1989 ini melonjak tajam bahkan mencapai KRW 138.000 per lembarnya. Sayangnya ketika artikel ini ditulis saham agensi yang menaungi Kangta sampai Aespa itu, mengalami penurunan atau terkoreksi sebanyak -3,600 (2,27%) dengan angka penjualan KRW 154.900 angka tersebut berdasarkan Bursa Efek Korea Selatan ( KOSPI) 9 Maret 2023.
Ditengah permasalahan ini kemudian, semakin tampak jelas bahwa sebetulnya agensi dan pemilik saham mayoritas hanya mementingkan kepentingan sendiri dengan berlindung dibalik tameng bahwa mereka seakan bersikap peduli terhadap artis dan penggemar namun pada faktanya mereka para pemilik hanya menginginkan bisnis dan keuntungan mereka berjalan sepenuhnya tanpa memperdulikan penggemar, artis dan para staf.
Konflik bermula dari adanya kesalahpahaman Lee Soo Man dengan manajemen SM Entertainment yang berakibat pada penjualan sebanyak 9,05 persen saham kepada Kakao Entertainment (7/03/2023) sehingga kemudian karena merasa tidak diajak berdiskusi dalam penjualan tersebut, Lee Soo Man secara tiba-tiba melakukan penjualan saham mayoritasnya sebanyak 14,08 persen sehingga kemudian agensi yang didirikan oleh Bang Shin Hyuk, secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas.
Pertempuran untuk mendapatkan perusahaan musik dan bisnis hiburan yang bersejarah dan memiliki segudang lini keartisan tersebut seperti dilansir dari Bisniscom (07/03/2023), dijelaskan bahwa Kakao Corp dan Kakao Entertainment kini menjadi pemegang 4,9 persen total keseluruhan saham di SM, dan tengah berusaha membuat tender offer dengan harga yang diperkirakan jauh lebih fantastis guna mengakuisisi sebanyak 35 persen saham yang masih dipegang oleh para pemegang saham. Dengan angka penawaran KRW 150.000 yang jauh lebih tinggi dari penawaran HYBE sebesar KRW 120.000 diharapkan dapat mendongkel HYBE dari SM, secara perlahan.
Sementara itu, dilain sisi HYBE dalam tender offer, 6 Maret 2023, Â seperti dikutip dari Donga (07/03/2023), justru gagal mencaplok saham tersisa yang dimiliki oleh para pemegang saham di SM, HYBE hanya berhasil menambah sebanyak 0,98 persen saham tambahan. Sebelumnya agensi yang juga menaungi New Jeans dan TXT itu juga total target 5.951. 925 lembar saham atau 25 persen saham tambahan.