(12/02/2023)-Â Perayaan ulang tahun atau milangkala Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika ke -12 yang dilaksanakan pada Sabtu, (11/02/20123) merupakan rasa syukur sekaligus apresiasi bagi semua anggota aktif komunitas berdiri sejak tahun 2011 tersebut. Tahun ini perayaan milangkala mengusung tema " Dvasasa" The Bandung Spirit live on Young Life Generation.
Rangkaian acara yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh para panitia baik di SMKAA maupun dalam internal masing-masing 12 klab yang berada dalam naungan komunitas ini menampilkan sejumlah karya baik berupa video, menyanyi, bahkan ada pula yang memainkan alat musik tradisional dan nyanyian daerah yang semakin menunjukkan adanya multikulturalisme yang sesuai dengan salah satu poin penting yang tercantum dalam pidato Bung Karno pada pembukaan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 silam.
Asal tahu saja sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika didirikan pada 24 April 1980 dalam peringatan Konferensi Asia-Afrika ke- 25 tahun atas inisiatif dari Menteri Luar Negeri saat itu, Mochtar Kusumaatmadja dan dibantu oleh Joop Ave serta prasasti penandatanganannya secara langsung dilakukan oleh Presiden Soeharto dan pemotongan pita dilakukan oleh Ibu Negara, Tien Soeharto tidak lupa juga mantan Sekretaris Jenderal, Konferensi Asia-Afrika, Roeslan Abdulgani juga melaunching sebuah buku yang berjudul The Bandung Connection terbitan Gunung Agung.
Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika ( SMKAA) didirikan pada tanggal 11 Februari 2011 di Ruang Utama Gedung Merdeka yang juga bertepatan dengan hari lahirnya lambang negara Pancasila. Komunitas ini merupakan sukarelawan alias tanpa dibayar. Saat ini SMKAA, memiliki dua belas klab yaitu Heiwa, Nihao, Esperanto, Abada, Journativist, Sahabit, Global Literasi, Edukator, Young Announcer, Maghribi, Cinemaker  dan Guriang.
Spesialnya acara tahun ini diadakan seluruhnya secara langsung atau offline. Acara seperti ini terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2019 dikarenakan hampir dua tahun dunia termasuk Kota Bandung dilanda wabah Covid-19.
Acara yang dilaksanakan mulai jam 09.00-15.00 di Selasar Timur, Museum Konperensi Asia-Afrika dan Tuang Galeri ini juga dihadiri oleh sejumlah mitra dari Museum Konperensi Asia-Afrika diantaranya Layar Kita, Â dan Yayasan Bintang dan Asian- African Reading Club ( AARC).
Para pengunjung yang tengah mengunjungi Ruang Pameran Tetap ( RPT) di  dalam museum dan Ruang Utama Gedung Merdeka yang baru kembali dibuka total sejak rampung direvitalisasi tersebut bisa juga menikmati jajanan yang tersedia di Selasar Timur, Museum Konperensi Asia-Afrika (Jalan Braga), dimana berbagai macam makanan maupun minuman seperti Daisuki, Yogurt, Mie Ayam dan lain sebagainya yang merupakan ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah) UMKM lokal  yang bekerjasama dengan BUMN ( Badan Usaha Milik Negara) yang dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, penampilan paling ditunggu dalam acara ini tertuju pada satu sosok seorang gadis bernama Widya yang bernyanyi bersama dengan dua rekannya dari Yayasan Bintang. Widya menyanyikan dua buah lagu yakni " Berjalan tanpa kaki milik GAC dan Karembong Kayas milik Nining Maida." Widya merupakan seorang gadis berkebutuhan khusus yang mana tujuan dihadirkannya Widya merupakan tujuan dari musuem bahwa museum terbuka bagi siapa saja dan untuk siapa saja.