Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Museum Tjokroaminoto, Saksi Bisu Tempat Lahirnya Tokoh Bangsa

23 Januari 2023   07:30 Diperbarui: 23 Januari 2023   09:11 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan Museum H.O.S Tjokroaminoto, Sabtu (21/01/2023)/Foto: Dokumentasi pribadi 

(23/01/2023)-  Jika sebelumnya saya mengunjungi rumah kelahiran Roeslan Abdulgani, di Jl Plampitan VIII, Surabaya kali ini saya kembali berkunjung ke tempat bersejarah lainnya di kota pahlawan yakni rumah di gang sempit tepatnya di Jl Plampitan VII.

Rumah yang sejak tahun 2017 diresmikan oleh Walikota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini sebagai Museum H.O.S Tjokroaminoto itu kini banyak dikunjungi oleh para wisatawan dari dalam dan luar kota hal ini tentunya karena tidak lain oleh kepopuleran dari tokoh Sarekat Islam, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto yang berhasil merubah SI dari yang awalnya pada tahun 1905 didirikan oleh seorang pedagang batik yakni Haji Samanhoedi demi melawan eksistensi banyaknya pedagang asal China yang berdagang di kawasan laut sekitar pulau Jawa.

Alasan lainnya yang membuat bangunan yang kini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya ini adalah karena banyaknya para mantan anak kost di rumah ini yang sukses dan menjadi tokoh- tokoh besar dengan paham atau ideologi yang berbeda namun dari guru yang sama yakni Tjokroaminoto. 

Beberapa anak kost yang kemudian menjadi tokoh penting adalah Soekarno, Alimin, Darsono, Kartosuwiryo dan Semaun  yang sangat banyak mempengaruhi panggung sejarah dan politik Indonesia.

Salah satu koleksi di Museum H.O.S Tjokroaminoto, Minggu (22/01/20223)/ Foto: Dokumentasi pribadi 
Salah satu koleksi di Museum H.O.S Tjokroaminoto, Minggu (22/01/20223)/ Foto: Dokumentasi pribadi 


Tentunya keakraban, kebersamaan yang terjadi di kost ini pada akhirnya akan mulai sirna ketika para mantan anak kost ini yang renggang dan pecah karena adanya perbedaan ideologi yang dipilih oleh masing-masing tokoh tersebut.

Bangunan yang juga merupakan saksi bisu bahtera rumah tangga Tjokroaminoto dan istri pertamanya Soeharsikin dan juga anak Tjokro, Siti Oetari dan Soekarno ini bisa dikatakan bentuknya tidak berubah dan hanya ada perubahan sedikit pada bagian genteng yang jauh lebih bagus dari aslinya.

Bangunan khas rumah Jawa lama tempo dulu sangat jelas nampak ketika kita datang ke tempat ini serta jendela dan pintu yang khas zaman dahulu, bahkan kita juga akan langsung terasa terbawa ke era dimana H.O.S Tjokroaminoto masih hidup di rumah tersebut.

Selain terdapat sejumlah koleksi foto, dokumen,surat kabar,buku sampai ranjang pribadi milik Tjokro beserta anak kostnya masih dijaga dengan baik oleh pihak pengelola UPTD Museum Surabaya selaku pihak yang berwenang dalam pengelolaan bangunan cagar budaya tersebut.

Menariknya ketika saya berkunjung ke rumah peninggalan ' raja Jawa tanpa mahkota'  ini justru menemukan banyak sekali pengunjung yang datang mulai dari orang tua sampai para remaja datang secara bergantian menuju rumah bersejarah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun