(29/04/2022)- Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) selaku rumah dari Televisi digital, sudah dari setahun yang lalu melakukan sosialisasi baik melalui media maupun turun langsung kepada masyarakat agar proses migrasi berjalan sesuai waktu yang diharapkan.
Berbagai sosialisasi lainnya seperti webinar berhadiah set top box, dan sosialisasi lomba menulis,video dan foto salah satunya di platform kita tercinta ini yakni Kompasiana, setahun yang lalu agaknya sudah sangat gencar dan masyarakat segala lapisan juga sudah cenderung mengerti terhadap migrasi siaran televisi analog ke digital.
Analog Switch Off ( ASO) merupakan upaya peralihan siaran televisi yang bersifat analog atau konvensional menjadi digital alias jauh lebih jernih gambarnya, suaranya jauh lebih enak didengar dan teknologinya jauh lebih canggih dengan lebih banyak channel tentunya.
Aso mulai diberlakukan besok 30 April 2022, untuk tahap 1 dan secara bertahap sampai mencapai tahapan akhir di tanggal 2 November 2022. Caranya hanya tinggal beli set top box bagi televisi yang belum didukung secara digital, sementara untuk yang sudah siap digital tinggal scan otomatis saluran digital akan langsung muncul dengan kualitas High Definision ( HD).
Saat ini hampir semua stasiun televisi baik pemerintah maupun swasta berkualitas HD diantaranya, Televisi Republik Indonesia ( TVRI Nasional, SPORT,Lokal dan World) , TRANS Media ( TRANS TV, TRANS 7, CNN Indonesia dan CNBC Indonesia), Surya Citra Media (SCTV, Indosiar, O Channel dan Mentari TV), Kompas TV, Rajawali Televisi ( RTV), VIVA ( TVONE, ANTV), Media Grup ( Metro TV, BNTV, dan Magna Channel),Â
media lokal seperti AKTV, Persada TV,PTV, Inspirasi TV, Asmaya, EKA TV dan Nusantara TV juga sudah jernih.
Sementara itu untuk MNC Media (RCTI, MNCTV,GTV dan I News)Â NET, HDAS, juga justru masih berkualitas Standar Definision ( SD) atau masih berkualitas rendah. Tentunya sisa dari beberapa stasiun televisi yang belum HD ini, harus menjadi bahan pertimbangan apakah sudah siap sepenuhnya untuk ASO karena masih banyak kendala dalam migrasi ini.
Saya sendiri sudah menggunakan set top box, namun sinyal sering sekali hilang meskipun cuaca sedang bersahabat, padahal daerah saya tidak terlalu jauh dari ibu kota provinsi namun kualitas siaran televisi digital belum stabil selain sering hilang, juga sering mengalami kondisi seperti kaset rusak.