Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dosen Mengancam Nilai, Begini Cara Menghadapinya

25 Maret 2022   06:13 Diperbarui: 8 April 2022   06:19 1758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dosen arogan/Foto: Anotasiar.id

(25/03/2022)- Nilai merupakan aspek penting dalam sebuah pendidikan terkhususnya bagi para mahasiswa-mahasiswi yang memiliki ambisi untuk meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 atau paling tinggi atau sempurna dalam dunia akademis. Sementara itu, bagi sebagian mahasiswa nilai hanya sebatas untuk lulus semata ada sebuah ungkapan yang terkenal di kalangan mahasiswa dan mahasiswi yaitu" lulus juga udah syukur alhamdulilah".

Namun tidak sedikit dosen yang menyamaratakan para mahasiswa/i dari unsur latar belakang ekonomi keluarganya dengan dalih tidak ingin tahu masalah tersebut. Hal ini tengah saya hadapi sekarang bahwa dosen mata kuliah memaksa para mahasiswa/i dengan mengancam nilai C atau D untuk yang tidak mengikuti perkuliahan secara offline ( tatap muka) padahal sebelumnya ia, hanya berkata yang wajib hanya yang berada di Kota Bandung lalu berubah kembali alias mewajibkan namun ia membatasi hanya boleh maksimal 15 orang yang offline, namun mengancam mahasiswa/i yang kuliah secara daring (online) padahal dari pihak kampus sendiri tidak ada Surat Edaran ( SE) yang dikeluarkan oleh Rektor untuk perkuliahan semester 6, memang ada namun sifatnya tidak wajib dan ditujukan hanya untuk semester 2,4 dan 8.

Ilustrasi nilai mahasiswa/ Foto: Amanah.id
Ilustrasi nilai mahasiswa/ Foto: Amanah.id

Rasanya tidak elok memberikan nilai seenaknya dengan dalih tidak mengikuti offline, kami sendiri sempat mengeluhkan dosen tersebut yang sudah mengampu mata kuliah sejak semester 3. Dosen ini selalu bertindak arogan, dan berkata tidak santun dalam media sosial dan selalu marah dan mengancam tidak meluluskan bagi siapa saja yang tidak menurut padanya. Tentunya hal ini karena ia merasa memiliki perlindungan dari kampus.

Saya memang masuk kategori yang paling mentok ya b nilainya agar lebih mendingan namun, jika sekiranya dosen ini memberikan nilai C juga tidak masalah asalkan mau bersikap profesional tanpa ada diskriminasi. Namun untuk nilai D saya rasa sudah kelewat batas karena tidak adanya rasa menghargai dalam proses mengerjakan tugas.

Ilustrasi nilai/ Foto: LINE TODAY
Ilustrasi nilai/ Foto: LINE TODAY

Yang mirisnya adalah pihak Jurusan, dan Fakultas juga seakan diam dan menganggap hal ini sebagai sebuah kebiasaan yang terjadi sejak lama, dan formulir melalui aplikasi administrasi kampus yang selalu memberikan formulir online kepada kami untuk mengisi hal tersebut sebagai bahan evaluasi bisa dikatakan hanya sebagai formalitas belaka.

Rasanya jika sudah bergelar S3 ( Dr) etika berbahasa yang santun, membuat suasana kelas offline maupun online nyaman, tidak arogan dan mudah emosional merupakan cerminan yang harus ditunjukkan oleh seorang dosen. Karena dosen dan mahasiswa seharusnya berhubungan baik agar terjadi ketentraman dan kenyamanan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Solusi untuk menghadapi dosen seperti ini adalah dengan cara menuruti saja atau minimal mendiamkan saja selama beberapa waktu agar dosen tersebut tidak merasa diintimidasi. Selanjutnya, jika setelah didiamkan justru bertambah arogan sebaiknya laporkan ke Jurusan, Fakultas bahkan ke Rektorat. Namun jika masih susah meminta bantuan ke organisasi di kampus seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan ( HMJ) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Jika masih tidak ada penindakan seharusnya langkah paling akhir adalah melaporkannya ke pihak berwajib.

Tentunya jika masih tetap tidak ada tindakan lanjutan rasanya perlu di viralkan di media sosial sebab hari ini, langkah paling mudah agar bisa dilindungi dan ditindaklanjuti secara hukum adalah dengan cara viral. Saya disini tidak ada unsur mencemarkan nama baik atau menjatuhkan seseorang namun murni menyuarakan kegelisahan mahasiswa dan mahasiswi di kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun