Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Valentine: Bukan Budaya Kita

14 Februari 2022   11:23 Diperbarui: 14 Februari 2022   11:29 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hari Valentine/ Foto: Geotimes

(14/02/2022)- Valentine sering disebut sebagai hari kasih sayang oleh bangsa Eropa dan Amerika, terlepas dari adanya stigma positivisme dari hari kasih sayang ini pada dasarnya mengungkapkan kasih sayang pada seseorang atau keluarga tidak perlu pada hari tertentu sebab kasih sayang diberikan setiap hari pada orang-orang yang kita kasihi.

Kita sebagai orang Indonesia, sudah seharusnya menjunjung tinggi budaya ketimuran yang mengenal budaya sopan santun, dan hal-hal tabu bukan bermaksud ingin menjelekkan Barat namun, pada hakikatnya budaya ketimuran harus tetap di jaga dan diimplementasikan agar bisa sepadan dengan budaya timur.

Koin Claudius II/ Foto: Britannica.com
Koin Claudius II/ Foto: Britannica.com


Hari Valentine atau Valentine Day's merupakan sebuah perayaan kelam dimana pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Claudius II sedang mempersiapkan pasukannya dengan sekuat tenaganya untuk bisa bertahan dari gempuran Persia maupun perang saudara yang terjadi di dalam negeri Romawi.

Raja Claudius II menyadari bahwa bala tentaranya tetap saja merupakan manusia biasa yang punya sisi emosional mengenai keluarga dan lawan jenisnya, setelah memliki kesadaran tersebut sang kaisar menerapkan sebuah aturan yang berisi mengenai pelarangan menikah kepada para pemuda yang sedang menjalankan wajib militer.

Ilustrasi budaya timur/ Foto:Alzalchsank
Ilustrasi budaya timur/ Foto:Alzalchsank

Tentu hal itu ditentang oleh sebagian besar petinggi maupun prajurit militer Romawi kala itu. Tentara yang menolak aturan Kaisar Romawi Claudius II pada akhirnya melakukan pernikahan secara sembunyi-sembunyi dengan bantuan seorang pendeta atau rohaniawan bernama Saint Valentine dan rohaniawan lain bernama sama dengan Valentine.

Kala itu agama Kristen belum terpecah menjadi Protestan dan Katolik. Saat itu mayoritas agama di Romawi adalah politeisme atau menyembah lebih dari satu Tuhan alias masih menyembah para Dewa dan Dewi. Akibat ingin pernikahannya tidak diketahui oleh kaisar sejumlah tentara akhirnya menikah secara agama Kristen.

Terlepas dari hal ini, hari valentine sebenarnya merupakan peringatan meninggalnya Saint. Valentine pada tanggal 14 Februari 946 mulai ditetapkan sebagai sebuah hari peringatan oleh Paus  Gelacius I dan tercetuslah penyebutan sebagai hari Valentine yang kita kenal sampai sekarang.

Jika dihitung sejak tahun 946 sampai tahun 2022 perayaan Valentine sudah dilaksanakan selama 1526 tahun. Dari awalnya hanya untuk kalangan umat Kristen semata namun lambat laun karena semakin pesatnya arus globalisasi, Valentine diperingati oleh hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda dan beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun