(22/01/2022)- Pernyataan Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP, Arteria Dahlan kembali mendapatkan sorotan namun berbeda dengan kasus menimpa dirinya beserta sang ibu pada bulan November tahun lalu yang mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat karena saat itu Arteria dan ibunya mengaku menempatkan diri sebagai rakyat biasa.
Pada saat itu politisi kontroversial ini beserta Ibunya dimaki habis-habisan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta kasus ini berujung damai kedua belah pihak baik dari Arteria Dahlan dan ibunya maupun oknum pelaku yang mengaku sebagai keluarga anggota TNI jenderal bintang tiga pada tanggal 24 November 2021.
Berbeda dengan berita tersebut pada hari Senin (17/01/2022) Arteria dianggap melakukan tindakan rasisme terhadap Suku Sunda, hal ini diakibatkan adanya lontaran perkataan terhadap seorang Kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat di Gedung DPR Senayan, Jakarta.
Rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Rapat yang seharusnya berjalan lancar justru menjadi tidak berjalan semestinya, dengan kritikan yang diberikan oleh Arteria terhadap Kajati yang menggunakan bahasa Sunda.
"Ada kritik sedikit Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati, Pak, dalam rapat, dalam raker (rapat kerja) itu ngomong pakai bahasa Sunda. Ganti, Pak, itu," kata Arteria.
"Kita ini Indonesia, Pak. Nanti orang takut, kalau pakai bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," tambahnya.
Setelah pernyataan itu viral di di media pemberitaan dan sosial media Arteria Dahlan dituntut untuk segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang telah ia singgung sebelumnya.
Setelah ramai diperbincangkan mendapatkan kritik dari sejumlah tokoh, organisasi dan masyarakat akhirnya seusai melakukan klarifikasi di kantor DPP Â PDIP pada hari Kamis (20/01/2022).