Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kenapa Orang Indonesia Suka Konten Bajakan?

30 Desember 2021   19:02 Diperbarui: 30 Desember 2021   20:09 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Game Bajakan /Foto: Kompas.com

Para penggemar atau para penonton film khususnya para fans fanatik film Marvel dan DC Comics yang sering bersinggungan sehingga lebih memilih menggunakan situs download ilegal ketimbang situs resmi.

Padahal jika bersabar sejumlah film bisa disaksikan di sejumlah stasiun televisi nasional seperti Bioskop Trans TV, dan Big Movies Platinum GTV.

Hal senada juga sering muncul dikalangan para fans musik seperti contohnya perilisan album, video Klip dan Lagu dari EXO dan Blackpink. Para fans seringkali tidak sabaran dan sudah mendapatkan bocoran ilegal dari sumber tidak bertanggungjawab.

Perilisan game seperti PlayStation rilisan Sony misalnya sering juga ditemukan kaset bajakannya dipasaran tanpa memperhatikan efek negatif peredarannya.

Ilustrasi Game Bajakan /Foto: Kompas.com
Ilustrasi Game Bajakan /Foto: Kompas.com

Pembajakan merupakan perilaku yang tidak terpuji memang benar memiliki daya tarik serta keuntungan berlimpah untuk penyedia layanan dan toko pembajakan, para konsumen juga memiliki keuntungan dengan mendapatkan konten jauh lebih awal dari semestinya.

Dampak negatif dari pembajakan film dapat merugikan para perusahaan film, label rekaman, perusahaan pemilik lisensi kerugian keuntungan yang bisa berujung pada gulung tikarnya perusahaan tersebut.

Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Edwin Nazir, menyebut Kerugian. Industri film tanah air sebesar Rp 5 miliar.

"  Pembajakan itu sama dengan mencuri

Yang dicuri adalah kekayaan intelektual, Kerugian Industri Film setiap tahunnya mencapai Rp 5 miliar"

Menurut Gaperindo seperti dilansir oleh Merdeka.com kerugian dunia rekaman tanah air pada tahun 2004-2007 merugi lebih dari Rp 2 triliun pembajakan ini terdiri dari CD, VCD, DVD dan MP3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun