Cianjur Kabupaten  yang dikenal sebagai salah satu tempat lumbung Ulama dan Santri ini memang sudah sejak lama memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi historis maupun kulinernya.
Ada tagline jika belum makan bubur Cianjur belum sah berkunjung ke tempat yang juga penghasilan Tauco ini. Salah satu Kuliner legendaris ini memang dijadikan sebagai salah satu makanan khas asli dari Kota Santri ini.
Ya tidak lain tidak bukan adalah bubur Cianjur makanan yang biasa kita temukan di pinggiran jalan dari kota hingga pelosok perkampungan tentunya bisa dengan mudahnya kita jumpai mulai dari dijual di gerobak hingga restauran rasanya bubur merupakan makanan yang bisa kita makan untuk mengganjal beberapa saat sebelum sarapan.
Kembali lagi ke topik pembahasan yakni bubur khas Cianjur atau bubur ayam Cianjur yang beralamat di Jalan H.Agus Shaleh atau kawasan yang lebih dikenal dengan nama Bomero City Walk atau Kawasan Bojong Meron.
Bubur Ayam Sampurna merupakan salah satu tempat yang menjual bubur ayam khas kota yang memiliki filosofi ngaos, mamaos, maen po ini. Bubur ayam ini memiliki tekstur yang tidak kental dan tidak encer pula namun sedang dengan tambahan bumbu kuning, jeroan, bawang yang sudah digoreng, seledri, kacang  serta suiran ayam yang membuat bubur ayam ini bisa langsung dirasakan tenggorokan dan dijamin enak dan tidak mengecewakan.
Bubur ayam Sampurna merupakan salah satu bubur paling legendaris di Cianjur dengan harga mulai dari Rp 2.000-20.000 Rupiah saja sobat Brisik bisa merasakan dan menikmati kelezatan bubur legendaris tersebut. Jam buka setiap harinya mulai jam 06.00 sampai dengan 22.30, Bubur ini dinamakan Sampurna sebab dahulunya Bubur ini dijual di depan sebuah toko bernama Sampurna.
Didirikan pada tahun 1975 oleh Haji Asep Saepul Akhyar saat ini Bubur Ayam Sampurna sudah memiliki satu cabang di Purwakarta tepatnya di Jalan, Jenderal Sudirman, No 57, Purwakarta. bubur yang memiliki tagline Legendanya Bubur Ayam Cianjur ini tetap ramai dikunjungi oleh para pengunjung entah sebatas singgah ataupun memang sudah menjadi langganan si tempat tersebut. Saking populernya tempat ini sudah beberapa kali diliput oleh beberapa program kuliner televisi swasta seperti Wisata Kuliner dan Ok Foto, selain karena lezat dan mantap tempat yang legendaris juga merupakan salah satu tempat pilihan bagi orang- orang yang ingin makan sekaligus bernostalgia ataupun hanya sebatas makana dan istirahat sejenak.
Lantas apa yang membedakan antara bubur Cianjur dan bubur di daerah lainnya perbedaan dengan bubur Cirebon yakni bubur nasi, kuah kaldu, dengan tambahan toping berupa kerupuk, emping, kacang, bawang, seledri, sate jeroan sampai telur puyuh, selain itu karena pembuatannya menggunakan kaldu ayam maka warna bubut pun cenderung lebih kecoklatan.
Sementara yang membedakannya dengan Bubur ayam Sukabumi adalah adanya toping cakue yang tidak ada di bubur ayam Cianjur, Cirebon dan Betawi.
Walaupun bubur di klaim oleh tiap daerah akibat perbedaan dalam penyajiannya tentunya bubur Cianjur sudah menjelma menjadi primadona salah satu kuliner di Cianjur.
Bahkan pada tahun 2018 sebuah tugu bubur ayam Cianjur didirikan untuk mengenalkan bubur ayam khas cianjur kepada para generasi muda dan tentunya menjadi salah satu ikon baru di salah satu sudut Kabupaten Cianjur dengan anggaran 200 juta Rupiah ini sempat menjadi polemik di tengah masyarakat Cianjur dengan alasan tugu ini dibuat tanpa adanya riset terlebih dahulu mengenai sejarah bubur ayam khas Cianjur ini.