Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal
Muhamad Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Layar ke Hati: Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Persepsi dan Sikap Psikologis Pandangan Dunia tentang Palestina

10 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 10 Juli 2024   11:37 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa Palestina Penting: Sebuah Pengantar 

Konflik Palestina-Israel, yang berawal dari awal abad ke-20 dan melibatkan klaim tanah serta identitas nasional antara orang Yahudi dan Arab, adalah salah satu konflik paling kompleks dan berkepanjangan di dunia dengan implikasi global yang signifikan, termasuk dalam politik internasional, hubungan antaragama, dan hak asasi manusia, serta menjadi fokus utama dalam debat di organisasi internasional seperti PBB. Dalam beberapa dekade terakhir, media sosial telah muncul sebagai alat utama untuk menyebarkan informasi dan memobilisasi dukungan bagi isu Palestina, dengan kampanye seperti #FreePalestine menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia, memungkinkan individu yang berdampak konflik untuk membagikan cerita, gambar, dan video yang membangun empati global dan mempengaruhi opini publik serta mendorong aksi nyata.

Viral untuk Keadilan: Membangun Empati dan Kesadaran Global  

Media sosial telah memainkan peran penting dalam membangun empati dan meningkatkan kesadaran global tentang isu Palestina. Melalui platform seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan TikTok, pengguna dapat menyebarkan cerita pribadi, gambar, dan video yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan sehari-hari warga Palestina di tengah konflik. Konten-konten ini sering kali menjadi viral, menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia dan menciptakan gelombang solidaritas. Sebagai contoh, gambar dan video anak-anak Palestina yang terkena dampak konflik seringkali memicu respons emosional yang kuat dan menumbuhkan rasa empati di kalangan masyarakat internasional.

Kampanye media sosial dengan hashtag seperti #freePalestine telah berhasil mengkonsolidasikan dukungan global dan menggerakkan aksi nyata. Berkat penyebaran informasi yang luas dan cepat, banyak orang yang sebelumnya tidak terinformasi menjadi lebih sadar dan peduli terhadap isu ini. Media sosial juga memungkinkan partisipasi langsung dari individu yang terdampak, memberikan mereka platform untuk berbicara dan berbagi pengalaman mereka sendiri, sehingga menciptakan narasi yang lebih otentik dan kuat. Kampanye semacam ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga mendorong aksi kolektif seperti demonstrasi, dan donasi di berbagai belahan dunia.  

Dari Layar ke Hati: Perubahan Sikap Psikologis Global

Perubahan sikap masyarakat dunia terhadap isu Palestina-Israel akibat terpapar konten media sosial telah menjadi topik yang menarik perhatian. Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial telah menjadi platform yang efektif untuk membangun kesadaran dan solidaritas global terhadap isu Palestina. Pada penelitian Hass (2010) yang menunjukan bahwa media sosial dapat mempengaruhi sikap masyarakat dengan cara yang signifikan. Hasilnya, menunjukkan bahwa media dapat menyaring informasi yang tersedia, menyajikan topik, dan memanipulasi atau fokus pada perspektif tertentu, khususnya dalam kasus Israel-Palestina. Dengan demikian, media sosial dapat mempengaruhi cara masyarakat memahami konflik ini. Selain itu, teori orientalisme juga memainkan peran penting dalam representasi media sosial terhadap Israel dan Palestina.  

Media sosial dapat mempengaruhi sikap masyarakat dengan cara yang lebih kompleks. Misalnya, media sosial dapat membangun empati dengan cara membagikan cerita personal dan gambar, tetapi juga dapat mempengaruhi persepsi dengan cara memanipulasi informasi dan perspektif. Dengan cara membagikan berita, gambar, dan video yang akurat dan empatik, media sosial dapat mempengaruhi sikap masyarakat dan membangun kesadaran tentang isu Palestina-Israel. Dengan demikian, perubahan sikap masyarakat dunia terhadap isu Palestina di media sosial dapat mempengaruhi sikap masyarakat yang dapat dipengaruhi juga oleh faktor-faktor lain, seperti konteks sosial, budaya, dan politik. 

Solidaritas Tanpa Batas: Dampak Positif Media Sosial

Media sosial telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan solidaritas global terhadap isu Palestina, melalui platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook, telah memungkinkan aktivis dan pendukung Palestina untuk berbagi narasi langsung, video, dan informasi terkini dari wilayah konflik. Hal ini telah membantu mengangkat isu Palestina ke panggung global, menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang penderitaan rakyat Palestina di bawah kondisi okupasi, dan membangun solidaritas lintas batas. Media sosial memberikan ruang bagi suara-suara rakyat Palestina yang seringkali tidak terdengar di media arus utama untuk menceritakan pengalaman hidup mereka secara langsung.  

Selain meningkatkan kesadaran, media sosial juga telah berperan sebagai pendorong yang sangat berpengaruh dalam memobilisasi dukungan dan solidaritas internasional terhadap Palestina. Hal ini dilakukan dengan melalui kampanye di berbagai platform, individu, organisasi, dan kelompok masyarakat sipil di seluruh dunia dapat dengan mudah menyuarakan solidaritas mereka. Tagar seperti #FreePalestine, #GazaUnderAttack, dan #AllEyesOnRafah menjadi tren global, mendorong lebih banyak orang untuk bergabung dalam gerakan solidaritas. Selain itu, kampanye penggalangan dana melalui media sosial juga telah membantu mengumpulkan jutaan dolar untuk menyediakan bantuan kemanusiaan dan persediaan medis bagi rakyat Palestina yang terkena dampak konflik. Tekanan publik yang dihasilkan dari gerakan di media sosial juga dapat memengaruhi pemerintah dan organisasi internasional untuk mengambil tindakan nyata. Solidaritas global yang ditunjukkan melalui media sosial dapat menekan pemerintah untuk menerapkan sanksi ekonomi atau politik terhadap pihak yang melanggar hak asasi manusia di Palestina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun