Adanya kegiatan yang dilakukan Korea Utara tersebut mengancam pada keseimbangan kekuatan yang berada di Asia Timur. Hal ini terjadi kekhawatiran bagi negara tetangga, seperti Jepang dan Korea Selatan akan peningkatan senjata nuklir di negaranya. Sehingga stabilitas di kawasan Asia Timur akan memburuk serta secara tidak langsung akan berimplikasi terhadap keamanan dan perdamaian global. Gagalnya forum internasional dalam mengelola nuklir di Pyongyang menimbulkan kondisi yang buruk serta menimbulkan tantangan baru untuk mempertahankan rezim non-proliferasi global.Â
Tantangan bagi Stabilitas Perdamaian GlobalÂ
Tantangan yang dihadapi bagi stabilitas perdamaian global sangat serius, dimana yang menjadi resiko utama dari tantangan tersebut adalah adanya eskalasi konflik militer dengan skala besar sehingga ketegangan yang terjadi di kawasan tersebut semakin meningkat. Ketegangan ini akan mempengaruhi keamanan bagi negara-negara tetangga di kawasan Asia Timur, sehingga negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan akan lebih  waspada sehingga potensi kerjasama negara-negara tersebut akan lebih meningkat dengan Amerika Serikat. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai keamanan tersebut, berkemungkinan besar akan mempersenjatai negara-negara bersangkutan dengan senjata nuklir yang berakhir pada terjadinya perlombaan meningkatkan senjatanya (Arms Race) bagi setiap negara di wilayah Asia Timur.Â
Terjadinya penarikan Semenanjung Korea dari NPT secara langsung negara tersebut menentang terhadap rezim tersebut. Hal ini memperlihatkan adanya ketidak mampuan masyarakat internasional dalam pencegahan pengembangan senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara. Jika fenomena tersebut tidak diselesaikan dengan cepat, dikhawatirkan negara-negara lain akan mengikuti jejak sama yang dilakukan Korea Utara.Â
Krisis nuklir yang terjadi di Semenanjung Korea ini memberikan gambaran terhadap mekanisme diplomatis yang melemah serta berkurang kepercayaan internasional terhadap organisasi global. Seperti adanya upaya Six-Party Talks yang paling menonjol namun belum menciptakan stabilitas yang berpengaruh dalam jangka panjang serta Dewan Keamanan PBB masih belum cukup efektif dalam mengambil keputusan berupa resolusi dan sanksi yang bisa memberhentikan eskalasi uji coba nuklir di Korea Utara.Â
References
Adam, R. (n.d.). Analisis Strategi Nuklir Korea Utara Pasca Perang Dingin:Pengaruh Proliferasi Nuklir Korea Utara Terhadap Stabilitas Keamanan Asia Timur. Jayapangus Press, 6(3), 585-588. (Media Online) Terakreditasi https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya
Atmojo, H. D., W, M. S., & Utomo, D. K. (2015). Peranan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Krisis Nuklir Korea Utara. Jurnal Hukum Internasional, 1(2), 44.
Hasugian, M. R. (2017). Sejarah Program Senjata Nuklir Korea Utara. Tempo.co.
Isnaeni, N. A. (2017). DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN NUKLIR KOREA UTARA TERHADAP HUBUNGAN BILATERALNYA DENGAN TIONGKOK TAHUN 2013 -- 2015. Journal of International Relations, 3(3), 50-53.
Maizland, L., Lee, J., Snyder, S., & Ahn, J. (n.d.). The Six Party Talks on North Korea's Nuclear Program. Council on Foreign Relations. Retrieved September 12, 2024, from https://www.cfr.org/backgrounder/six-party-talks-north-koreas-nuclear-program