1. Kurikulum Pendidikan Agama Islam
a. Relevansi dan Inovasi Kurikulum
 Kurikulum pendidikan agama Islam berakar pada tradisi dan tidak sejalan dengan perkembangan modern. Banyak sekolah yang masih menggunakan kurikulum yang tidak mencerminkan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini. Oleh karena itu, penting untuk melakukan reformasi kurikulum yang tidak hanya fokus pada pemahaman teoritis, tetapi juga penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya mengajarkan prinsip dan praktik bisnis sesuai prinsip Islam atau mempelajari cara memanfaatkan teknologi untuk menjalankan agama.
b.Pendekatan Interdisipliner
 Penggunaan pendekatan interdisipliner dalam pendidikan agama dapat menjadi solusi untuk mengisi kesenjangan antara teori dan praktik. Misalnya, menghubungkan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis. Hal ini juga membantu mereka memahami bagaimana menerapkan ajaran Islam di berbagai bidang seperti kesehatan, lingkungan dan masyarakat.
c. Beradaptasi dengan isu-isu global.
Kurikulum juga harus mampu mengadaptasi isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan hak asasi manusia. Mengajarkan nilai-nilai Islam dalam konteks isu-isu ini dapat membantu siswa memahami relevansi ajaran agama dalam konteks dunia yang lebih luas, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang positif.
2. Kualitas Guru Pendidikan Agamm..a
a. Pengembangan Profesional BerkelanjutanÂ
Kualitas pengajaran dipengaruhi oleh kemampuan guru. Banyak guru pendidikan agama Islam yang belum mendapat pelatihan yang memadai baik materi pelajaran maupun metode pengajarannya. Itu sebabnya penting untuk menjalankan program pengembangan profesional berkelanjutan. Program ini harus mencakup pelatihan metode pengajaran baru, penggunaan teknologi pendidikan, dan pemahaman menyeluruh tentang kurikulum yang diajarkan.
b. Standar Kompetensi Guru