Mohon tunggu...
Muhamad Ikram Farhan
Muhamad Ikram Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Saya adalah mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perubahan Sistem Ekonomi Demokrasi dengan Sistem Ekonomi Pancasila Terhadap Kemiskinan di Jawa Timur

19 Oktober 2023   16:41 Diperbarui: 19 Oktober 2023   16:48 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sistem ini pemerintah merupakan pihak terpenting dalam penentu kebijakan, namun tetap memberikan ruang bagi rakyat Indonesia maupun swasta

  • Sistem ekonomi pancasila menegaskan bahwa sumber daya alam dan ekonomi memiliki kepemilikan bersama antara asing dan negri, tinggal pemerintah yang membatasi sumber daya alam dengan kebijakan yang diputuskan. 

  • Dengan kesimpulan bahwa sistem ekonomi pancasila menekankan pada keadilan sosial, prinsip-prinsip pancasila, serta peran pemerintah dalam menentukan kebijakan dan mengawasi kegiatan ekonomi. Dengan beberapa tokoh, yang sudah mengembangkan prinsip prinsip sistem ekonomi pancasila yaitu Mohammad Hatta, Mubyarto, dan Gunawan Sumodiningrat. 

    Kemiskinan

    Kemiskinan sendiri adalah suatu kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya. Kemiskinan di Indonesia pasalnya juga memiliki kaitan yang erat dengan sistem ekonomi. Sistem yang tidak adil, pertumbuhan yang tidak inklusif, dan sistem ekonomi yang tidak memadai dapat menjadi penyebab kemiskinan di Indonesia. Sehingga diperlukan sistem ekonomi yang lebih inklusif dan memadai untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. 

    Berdasarkan data yang ditunjukan baik itu sebelum tahun 1998 yaitu pada sistem ekonomi demokrasi maupun sesudah 1998 yaitu pada sistem ekonomi demokrasi pancasila memiliki penurunan angka kemiskinan yang cenderung menurun, bila ada sesekali kenaikan pastinya ada penyebabnya yang jelas. 

    Berdasarkan data sistem ekonomi demokrasi maupun sistem ekonomi pancasila memiliki peluang yang sama untuk menurunkan kemiskinan di Jawa Timur. Namun sistem ekonomi demokrasi ini sudah tidak relevan dengan perubahan zaman. Karena siistem demokrasi lebih sulit untuk bekerja sama dengan swasta dan sangat memfiltterisasi perusahaam luar negri untuk masuk ke Indonesia. Meskipun tujuan yang diimplementasikan bagus untuk budaya Indonesia sendiri, namun dari segi ekonomi nantinya Indonesia sulit untuk berkembang. Oleh karena itu sistem ekonomi pancasila lebih relevan dan sesuai dengan kondisi Jawa Timur saat ini. 

    Sistem ekonomi pancasila menempatkan pentingnya peran negara dalam mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi, namun tetap memberikan ruang bagi partisipasi swasta. Selain itu, sistem ekonomi pancasila juga menekankan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan pembangunan secara merata. Dengan peran dibalik tokoh tokoh konsep ekonomi pancasila seperti Mohammad Hatta, Mubyarto, dan Gunawan Sumodiningrat, mereka yang memperjuangkan untuk mengatur, mengawasi kegiatan ekonomi, namun tetap memberikan ruang bagi partisipasi swasta. 

    Kesimpulan

    Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa sistem ekonomi yang tidak adil, pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif, dan sistem ekonomi yang tidak memadai dapat menjadi penyebab kemiskinan di Indonesia. Meskipun sistem ekonomi demokrasi dan sistem ekonomi pancasila memiliki potensi yang sama untuk menurunkan kemiskinan, namun sistem ekonomi pancasila lebih relevan dan sesuai dengan kondisi Indonesia khususnya Jawa Timur saat ini. 

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun