Mohon tunggu...
Muhamad Hasbiashiddiqi
Muhamad Hasbiashiddiqi Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Ilmu

Ilmu adalah cahaya dan cahaya ilmu tidak akan di berikan kepada pelaku maksiat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sekte Syi'ah

29 Desember 2021   15:15 Diperbarui: 29 Desember 2021   15:43 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERBEDAAN SYI’AH DENGAN AHLUSSUNNAH

          Perlu diketahui bahwa Syi’ah adalah Aliran yang muncul pada akhir kepemimpinan Usman bin Affan yaitu pada saat terjadinya kekacauan serta banyaknya fitnah yang terjadi pada zaman kekhalifahan Usman bin Affan. sepeninggal khalifah Umar bin khattab RadhiyAllahu ‘anhu munculah para pemberontak, ada beberapa pemberontak yang tidak puas dengan kepemimpinan khalifah Usman bin Affan, mereka yang datang dari Mesir, kuffah dan bashrah. Ketiga kelompok ini berlainan kehendak dan tujuannya. Kelompok dari Bashrah hendak mengganti Usman dengan Talhah, Kelompok dari Kuffah hendak menggantinya dengan Az-Zubair dan kelompok dari Mesir hendak menggantinya dengan Ali bin Abi Thalib. Singkat cerita Rumah Khalifah Utsman di kepung oleh para pemberontak dan Khalifah Utsman pun dibunuh oleh para pemberontak yaitu setelah 13 tahun khalifah Usman memimpin kaum muslimin yakni pada tahun 644-655 M atau 23-35 H.

          Syi’ah secara harfiah berarti kelompok atau pengikut. Kata tersebut dimaksudkan untuk menunjuk para pengikut ‘Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin pertama ahlul bait. Ketokohan ‘Ali bin Abi Thalib dalam pandangan Syi’ah sejalan dengan isyarat-isyarat yang telah diberikan Nabi Muhammad sendiri, ketika dia (Nabi Muhammad) masih hidup. Syi’ah adalah salah satu aliran dalam Islam yang berkeyakinan bahwa yang paling berhak menjadi imam umat Islam sepeninggal Nabi Muhammad saw ialah keluarga Nabi saw sendiri (Ahlulbait). Dalam hal ini, ‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib (paman Nabi saw) dan ‘Ali bin Abi Thalib (saudara sepupu sekaligus menantu Nabi saw) beserta keturunannya.

          Perkataan Syi’ah secara harfiah berarti pengikut, partai, kelompok, atau dalam arti yang lebih umum “pendukung”. Sedangkan secara khusus, perkataan “Syi’ah” mengandung pengertian syî’atu ‘Aliyyîn, pengikut atau pendukung ‘Ali bin Abi Thalib. Di kalangan Syiah, terkenal klaimnya 12 Imam atau sering pula disebut “Ahlul Bait” Rasulullah Muhammad saw; mereka beranggapan bahwa hanya dirinya atau golongannya yang mencintai dan mengikuti Ahlul Bait. Klaim ini tentu saja ampuh dalam mengelabui kaum Ahli Sunnah, yang dalam ajaran agamanya, diperintahkan untuk mencintai dan menjunjung tinggi Ahlul Bait. Padahal para imam Ahlul Bait berlepas diri dari tuduhan dan anggapan mereka. Tokoh-tokoh Ahlul Bait (Alawiyyin) bahkan sangat gigih dalam memerangi faham Syi'ah, seperti mantan Mufti Kerajaan Johor Bahru, Sayyid Alwi bin Thahir Al-Haddad, dalam bukunya “Uqud Al-Almas.” Pada awalnya Syi’ah muncul hanya karena permasalahan politik, yaitu perselisihan antara pihak Ali dengan pihak Mu’awiyyah bin abi sufyan akan tetapi seiring berjalannya waktu terjadilah penyimpangan-penyimpangan terutama dalam konteks Akidah.

          Adapun kesesatan Syi’ah yang bertentangan dengan Akidah Ahlussunah adalah :

  • Al qur’an telah mengalami banyak perubahan dan kekurangan bahkan menurut mereka Al qur’an yang saat ini kita jadikan sebagai pedoman hanyalah sepertiga dari Al qur’an yang dipegang oleh Ali bin Abi tholib.
  • Al qur’an tidak bisa di fahami kecuali dengan penafsiran imam yang dua belas.
  • Mereka melakukan ta’thil (meniadakan) nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta’ala sehingga dalam konteks ini mereka termasuk kaum jahmiyyah.
  • Iman dalam pandangan mereka adalah mencintai para imam
  • Mereka menafikan takdir sehingga mereka termasuk golongan Qodariyyah.
  • Mereka berkeyakinan bahwa Rosulullah SAW berwasiat kepada Ali agar Ali bin Abi tholib menjadi Khalifah sepeninggal beliau.
  • Mengkafirkan para sahabat Nabi dan mereka berkeyakinan bahwa para sahabat telah murtad kecuali hanya beberapa diantara mereka.
  • Para imam dua belas telah menerima wahyu dari Allah SWT.
  • Kepemimpinan kaum muslimin hanya dipegang oleh kedua belas imam dan mereka mencela serta tidak mengakui Abu bakar dan Umar bin Khattab sebagai khalifah.
  • Para Imam memiliki sifat ma’shum (terjaga dari kesalahan mereka) tidak pernah lupa dan selalu mengetahui apa yang terjadi dan yang akan terjadi.
  • Para imam tidak akan mati kecuali atas kehendak mereka sendiri.
  • Para imam akan bangkit dari kuburapabila mereka menghendaki
  • Para imam dan wali lebih mulia daripada Nabi dan Rasul
  • Kuburan para Imam adalah tempat suci
  • Para imam akan kembali kedunia begitu pula ahlussunah. Mereka kemudian akan membalas para sahabat dengan menyalip Abu bakar dan Umar serta menegakan hukuman zina terhadap Ibunda Aisyah Radhiyallahu anha. Semoga Allah ta’ala menghancurkan mereka. Keyakinan ini mereka sebut sebagai ar-raj’ah.
  • Mereka berkeyakinan orang-orang diluar kalangan mereka adlah          kafir dan mereka tidak berhak masuk surga.
  • Halalnya darah dan kehormatan Ahlussunnah.
  • Menghalalkan Nikah mut’ah (kawin kontrak). Bahkan Nikah mut’ah menurut mereka lebih utama daripada menjalankan Shalat, Puasa dan Haji.

  •      Demikianlah beberapa kesesatan-kesesatan Syi’ah yang sangat bertentangan dengan Akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah, Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT dari faham syi’ah dan bisa terus istiqomah berpegang teguh pada Akidah Ahlus sunnah Wal Jama’ah hingga akhir hayat kita.




  • Ditulis oleh :
  • Muhammad Hasbi Ashiddiqi
  • PAI G
  • IAIN Pekalongan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun